SURABAYA (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis penyelenggaraan gelaran Surabaya Printing Expo (SPE) tahun 2022 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Tak hanya itu, Expo ini diyakini juga akan meningkatkan produktivitas industri kreatif yang didominasi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Yang dampaknya tentu akan signifikan karena UMKM telah tumbuh menjadi backbone perekonomian Jawa Timur.
“Sebanyak 57,81 persen, kontribusi PDRB Jatim berasal dari UMKM. Oleh karenanya, lewat pelaksanaan expo seperti ini akan memicu pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan industri kreatif di Jatim,” ungkapnya saat membuka SPE 2022 di Grand City Surabaya, Kamis (23/6).
Lebih lanjut disampaikan ekonomi Jatim tumbuh menjadi 5,20 persen pada triwulan I – 2022 secara year on year. Pertumbuhan ini posisinya berada di atas pertumbuhan nasional yakni 5,01%.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jatim tak lepas dari kontribusi dari para pelaku dunia usaha termasuk UMKM. Oleh karena itu, lewat SPE ini diharapkan sektor UMKM dan pelaku usaha besar terus mengupgrade diri dengan tranformasi digital teknologi.
Saat ini, diakuinya perkembangan teknologi khususnya digital printing sangat pesat dan memiliki kemajuan yang begitu luas. Sehingga, mau tidak mau sektor UMKM dan pelaku usaha industri besar di bidang grafika dan printing harus segera mengupgrade diri untuk bisa tumbuh bersama.
Sebagai center of grafity, Jatim menjadi provinsi yang sangat menentukan tumbuhnya ekonomi di Indonesia. Terbukti, dari 32 rute tol laut yang ada, sebanyak 27 diantaranya melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Oleh karenanya, hal-hal yang menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi dan industri kreatif melalui SPE ini akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Saya optimistis SPE ini resonansinya bisa luas secara nasional. Melalui expo ini kita bisa melihat dari beragam objek printing dan grafika ditampilkan. Terlebih teknologi yang digunakan adalah teknologi yang sangat maju. Dari proses Expo ini diharapakan, masyarakat Jatim dan Indonesia bisa terupdate teknologinya,” jelasnya.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah, mengapresiasi, SPE ini juga melibatkan peran dari pelaku UMKM dan Asosisasi komunitas printing, kertas juga produk produk grafik lainnya yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim. “Lewat SPE ini kita diajak mengerti bahwa kemajuan dari teknologi digital printing telah tumbuh pesat sekali,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Achmad Mughira Nurhani mengatakan, SPE merupakan ajang pertemuan para pengusaha yang diharapkan bisa membantu Jawa Timur dalam meningkatkan ekonominya. “Semoga Jawa Timur terus tumbuh ekonominya dan bangkit dan kita bisa memulihkan ekonomi ditengah melandainya kasus Covid-19,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida menyatakan, bahwa kemajuan industri printing tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada dukungan dari Industri kertas. Industri kertas sangat dibutuhkan terutama kertas kemasan.
Ia mengatakan, industri kertas bisa berkontribusi menyelamatkan lingkungan melalui upaya daur ulang. Penggunaan kertas yang tidak terpakai daripada dibakar, serat seratnya bisa diproduksi dan di daur ulang lagi. “Kami dari APKI menyampaikan selamat berpameran semoga memberikan dampak yang besar bagi ekonomi di Surabaya dan Jawa Timur,” tegasnya.
Sebaga informasi, SPE ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 23 – 26 Juni 2022 dan diikuti oleh 65 perusahaan dengan stand produk yang terdiri dari Mesin Cetak, Mesin Printing, Mesin Sablon Printing dan alat alat yang terkait cetak dari perusahaan dalam maupun luar negeri.
Adapun, peserta yang mengikuti kegiatan pameran berskala internasional ini juga menampilkan mesín-mesin percetakan (pre-press, press, post-press), mesin cetak atau offset, cetak digital, cetak tekstil, sablon, serta jasa cetak. )q cox, tama dini)