SURABAYA (Suarapubliknews) – Tingkat Gemar Membaca di Provinsi Jawa Timur mencapai 64,2 persen. Angka ini berada di atas rata-rata nasional yang sebesar 59,5 persen. Selain itu pada12 April 2022 lalu Perpustakaan Nasional memberikan apresiasi kepada Pemprov Jatim karena memiliki perpustakaan yang tersertifikasi terbanyak secara nasional.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada 1.896 perpustakaan kita yang tersertifikasi. Ia menceritakan pengalaman bahwa saat dirinya berkunjung ke Tuban, Ia menemukan ada Pedagang Kaki Lima yang menjual Korean Bakso Seafood. Pedagang tersebut mengatakan bahwa belajar memasak dengan mencari referensi dari Internet (googling).
“Jadi sekarang itu banyak sekali yang membutuhkan referensi tentang bagaimana memulai berwirausaha, manajemen UMKM, dll. Artinya, literasi ekonomi seperti ini juga menjadi penting,” kata usai membuka Festival Hari Buku Nasional (FHBN) 2022 yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Daerah Jawa Timur.
Gubernur Khofifah mengharapkan dengan adanya inovasi-inovasi digital untuk meningkatkan literasi mampu mendorong keinginan untuk gemar membaca. Pasalnya, menurut UNESCO seharusnya 1 (satu) orang paling tidak mengakses 3 (tiga) buku, tetapi yang terjadi di Indonesia adalah rata-rata 1 buku diakses untuk 90 orang.
“Jadi kawan-kawan sekalian, kalau beli buku fisik mungkin repot dengan kantong kita. Nah, sekarang sudah menggunakan QR Code, maka tinggal mendorong bagaimana daya baca kita bisa menjadikan kita makin cerdas dan bijak. Selamat hari buku nasional. Jangan lupa membaca,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IKAPI, Arya Hilman Nugraha, juga mengamini pentingnya literasi. “Bangsa dengan kecerdasan literasi yang tinggi mampu kritis dan menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi,” ungkapnya. (Q cox, tama dinie)