BANYUWANGI (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pintu perlintasan kereta api dan Pos Jaga jalur perlintasan langsung (JPL) 79 KM 63 +974 di jl. Aruji Karta Winata, Ds. Gumirih, Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Sabtu (16/12).
Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine dan pemecahan kendi di lokasi pos jaga oleh Gubernur Khofifah didampingi Bupati Banyuwangi dan Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim, dan Forkopimda Kab. Banyuwangi. Dengan adanya peresmian ini Gubernur Khofifah memastikan masyarakat dan pengguna jalan terlindungi.
Namun demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk selalu waspada.”Ini menjadi bagian penting bagi masyarakat terutama pengguna jalan agar terlindungi dan lebih aman. Meski begitu kita tetap mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada dan menjaga kehati-hatian,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kewaspadaan masyarakat dan pengguna jalan tetap menjadi keharusan karena belum semua titik perlintasan sebidang di Timur ini dilengkapi palang pintu kereta. Bahkan belum semuanya memiliki pos jaga serta sukarelawan penjaga perlintasan.”Jadi perlintasan sebidangnya disiapkan, pos jaganya disiapkan tapi kewaspadaan masyarakat juga harus sama-sama dijaga, tidak boleh sembrono, jangan sembrono,” tegasnya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan peresmian perlintasan sebidang dan perlintasan KA dan Pos Jaga adalah bagian dari akuntabilitas kinerja kepada masyarakat. Ia juga menuturkan hal ini adalah bagian dari bagaimana memberikan perlindungan terhadap nyawa atau jiwa masyarakat.
“Bersama-sama kita membangun penguatan layanan publik lebih baik lebih baik lagi, lebih aman lebih aman lagi. Yang sedang kita lakukan ini adalah bagaimana menyiapkan perlintasan kereta api sebidang dan pos jaga itu adalah dalam rangka Al Muhafadhatu ala an nafs, artinya menjaga jiwa dan nyawa masyarakat ” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada para relawan penjaga perlintasan KA. Para relawan berperan membantu masyarakat untuk memberikan sinyal saat kereta sudah dekat. Tak jarang mereka harus berteriak dengan kencang hanya untuk memberikan peringatan agar semua bisa selamat.
Mereka ingin memberi tahu kereta sudah dekat dan meminta masyarakat tidak nekat melewati perlintasan. “Sukarelawan terima kasih, mereka luar biasa, sukarelawannya keren-keren, jadi teriaknya mereka itu karena ingin semuanya selamat,” ucapnya.
Oleh sebab itu, di kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga memberikan peralatan keselamatan kepada sukarelawan penjaga perlintasan kereta api berupa rompi, senter lalu lintas, senter outdor, jas hujan dan topi.
Bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada 8 orang penerima manfaat. Tak hanya itu, Gubernur Jatim ini juga menyerahkan bantuan instalasi rumah dan sambungan rumah secara simbolis kepada 8 orang penerima manfaat.
Sementara itu, Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim Nyono melaporkan terdapat 22 perlintasan sebidang yang berada pada jalan provinsi, dan saat ini semuanya telah dilakukan penjagaan. Selain itu untuk percepatan peningkatan keselamatan perkeretaapian di jawa timur, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada Pemkab/kota berupa pembangunan pintu perlintasan kereta api dan pos jaga sebanyak 37 unit
Dan saat ini sedang proses pembangunan untuk kemudian siap dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2024. Di kabupaten Banyuwangi sendiri, terdapat 3 perlintasan yang dibangun oleh Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api pada JPL 20 Kalipuro, JPL 102 Kabat dan JPL 92 Rogojampi.
“Dengan diresmikannya pintu perlintasan KA dan pos jaga JPL 79 kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini, seluruh perlintasan jalan provinsi di Jawa Timur telah dilengkapi dengan pintu perlintasan kereta api,” katanya. (q cox, tama dini)