SITUBONDO (Suarapubliknews) ~ Senyum warga Dusun Merak Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo akhirnya bisa merekah. Pasalnya mimpi dan penantian warga Dusun Merak untuk bisa menikmati aliran listrik selama 48 tahun sejak tahun 1975 akhirnya bisa terwujud.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat peresmian menyampaikan bahwa tersambungnya aliran listrik di Dusun Merak ini adalah berkah kerja keras banyak pihak. Dimana tujuannya adalah satu yaitu untuk mewujudkan pemerataan akses listrik pada seluruh warga Jatim.
“Alhamdulillah ini adalah buah jawaban doa selama 48 tahun dari seluruh warga Dusun Merak yang dijawab Allah dengan tergeraknya banyak pihak dari Pemprov Jatim, dari Pemkab Situbondo dan PLN untuk bisa menyambungkan aliran listrik hingga ke kampung Desa Merak ini,” katanya.
Selama ini warga Dusun Merak belum teraliri listrik. Mereka mengalami kendala tidak bisa mendapatkan aliran listrik karena lokasi tempat tinggal mereka sangat terpencil dan belum terdapat akses dan jaringan listrik yang mengalir di sana.
Kondisi warga Dusun Merak ini didengar oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Untuk itu, pihaknya getol berupaya keras bersama Pemkab Situbondo dan juga PLN, untuk membangun instalasi listrik yang memungkinkan agar warga kampung Desa Merak bisa mengakses listrik.
Perjuangan tersebut pun nyatanya tidak mudah. Lokasi desa yang ada di pelosok Situbondo membuat pembangunan instalasi listrik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perizinan proyek yang rumit harus dilalui, juga pembangunan fisik jaringan listrik hingga sampai di lokasi Dusun Merak membuat cost proyek ini tidak murah.
Namun semangat memberikan akses listrik yang menjadi kebutuhan dasar warga masyarakat membuat Gubernur Khofifah tidak menyerah. Hingga akhirnya mimpi warga Dusun Merak bisa terwujud.
“Memang hanya puluhan KK warga desa ini tapi prinsip kami dalam pembangunan Jatim adalah no one left behind. Maka Alhamdulillah kini panjenengan semua bisa beribadah, belajar dan beraktivitas dengan tenang aman nyaman dan lancar,” imbuhnya.
Selain itu pemerataan listrik juga merupakan komitmen bersama antara Pemerintah dan stakeholder terkait yaitu PT. PLN (Persero) untuk bersinergi dalam ketersediaan dan pemerataan akses infrastruktur listrik sampai ke pelosok desa – desa hingga dusun. Guna mendorong akselerasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan menuju Jawa Timur Bangkit.
“Rasio Elektrifikasi di Jawa Timur saat ini tercapai 99,62%. Sedangkan untuk Kabupaten Situbondo sendiri Rasio Elektrifikasinya 99,99%, namun demikian masih terdapat masyarakat yang belum berlistrik. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membuat program untuk membantu masyarakat yang belum berlistrik,” tuturnya.
Gubernur Khofifah menyebutkan, total pemasangan instalasi rumah sambungan rumah (IRSR) sejak Tahun 2019 sampai dengan 2023 sebanyak 18.778 RTM yang tersebar di Jawa Timur. Sedangkan pada Tahun 2023 Kabupaten Situbondo menerima Bantuan Sosial Instalasi Rumah Sambungan Rumah (IR/SR) dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 641 RTM.
“Pemerataan akses infrastruktur listrik sampai pelosok desa 3T sangat penting dan bantuan ini sangat berdampak bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di pelosok desa,” lanjutnya.
Selain bantuan listrik, dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah juga memberikan hibah Pemasangan PLTS Solar Home System (SHS) pada 20 KK penerima di Desa Merak. Menurutnya, sangat penting PLTS SHS dan PLTS rooftop di Jawa Timur selain memenuhi kebutuhan masyarakat, upaya ini dalam rangka sosialisasi untuk mengajak pemanfaatan energi terbarukan.
Ajakan tersebut, kata Gubernur Khofifah, selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional pasal 9 huruf f angka 1 yaitu tercapainya Bauran Energi Primer yang optimal pada tahun 2025 dengan peran Energi Baru Terbarukan (EBT) paling 23% (dua puluh tiga persen) dan pada tahun 2050 paling sedikit 31% (tiga puluh satu persen) sepanjang keekonomiannya terpenuhi.
“Di Era Transisi Energi untuk mendukung pencapaian komitmen Net Zero Emission, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan kebijakan transisi energi sekaligus proaktif berkolaborasi bersama stakeholder terkait untuk optimalisasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan menuju energi bersih ramah,” jelasnya
Gubernur Khofifah menyebutkan, total Hibah Pemasangan PLTS Solar Home System (SHS) sejak Tahun 2019 sampai dengan 2023 sebanyak 949 Unit yang tersebar di Jawa Timur. “Sedangkan hibah pemasangan PLTS Rooftop Sejak Tahun 2021 sampai dengan 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memberikan Hibah Pemasangan PLTS Rooftop kepada Gedung Pemerintah dan Pondok Pesantren sebanyak 113 lokasi di Jawa Timur dengan Kapasitas 5,71 MW,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menambahkan setelah listrik sudah mulai masuk, ke depan yang menjadi prioritas adalah ketersediaan sinyal untuk telepon seluler. “Setelah pembangunan jalan, lalu sekarang listrik mulai masuk, ke depan saatnya koneksi jaringan seluler telepon,” pungkasnya.
Di sisi lain, Bupati Situbondo Karna Suswandi menambahkan, jaringan pemasangan listrik sudah dikabulkan dan diresmikan untuk masyarakat Dusun Merak. Memang sebagian belum tersambung. Akan tetapi pembangunan jalan akan dilanjutkan sampai kawasan Batu Hitam diikuti pemasangan jaringan listrik semakin luas dan program wisata bisa berlanjut dengan baik.
“Terima kasih berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Merak. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bermanfaat bagi kita semua dan semoga ke depan Situbondo elektrifikasi mencapai 100 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Senior Manager PT. PLN UID Agus Setiono mengucapkan terima kasih atas kerjasama seluruh pihak sehingga listrik bisa masuk di Dusun Merak. “Terima kasih kepada seluruh pihak khususnya kepada Gubernur Khofifah terkait sinergi dan komunikasi untuk mendukung dalam memberikan akses dan mendorong kesejahteraan masyarakat melalui akses listrik,” katanya
Melalui sinergi yang terbangun, Ia mengatakan peran pemerintah bersama seluruh stakeholder telah memberikan dampak positif secara mandiri sekaligus menjadi booster bagi masyarakat.
Termasuk mendukung berbagai aktivitas utamanya mengaji di malam hari untuk anak-anak. “Semua masyarakat berhak mendapatkan listrik. Saya senang dapat terus bersinergi dalam hal tenaga kelistrikan di tengah-tengah masyarakat khususnya dusun merak,” ungkapnya. (q cox, tama dini)