SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Doleček, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (20/7).
Dalam pertemuan ini, keduanya membahas beberapa kerjasama yang bisa dikembangkan, diantaranya soal pengembangan industri manufaktur, sektor perhubungan terutama kereta api, dan teknologi pertanian.
Dimana, dalam industri manufaktur dan perhubungan ini Tim dari Republik Ceko pada Bulan September dan Oktober mendatang, akan datang ke Indonesia untuk mengembangkan kerjasama di sektor perhubungan yakni terkait industri kereta api dan rel.
Gubernur Khofifah menyambut baik hal tersebut. Menurutnya, di Jatim terdapat dua pabrik PT. INKA (Persero) yang merupakan BUMN manufaktur kereta api di Indonesia, yakni di Madiun dan Banyuwangi. Untuk itu, ia berharap pada Bulan September-Oktober mendatang Tim dari Ceko bisa berkunjung ke Jatim.sekaligus pabrik PT. INKA di Madiun dan Banyuwangi.
Ditambah saat ini Jatim juga sedang mendorong pengembangan industri manufaktur. Dimana, industri manufaktur di Jatim tahun 2022 sebesar 31,4 persen. Lebih tinggi dari target manufaktur Indonesia sebesar 30 persen pada tahun 2045.
“Sehingga jikalau ada Tim dari Republik Ceko pada Bulan September-Oktober mendatang akan datang ke Indonesia, saya rasa sangat tepat kalau tim tersebut datang ke Jatim. Kami siap mengantarkan ke sentra industri PT. INKA yang ada di Madiun dan Banyuwangi,” katanya.
Gubernur Khofifah mengatakan, pengembangan industri manufaktur terutama di sektor perhubungan yakni kereta api di Jatim ini sangat tepat. Apalagi di kawasan aglomerasi Surabaya saat ini sedang finalisasi rencana proyek pembangunan LRT dan MRT.
“Kehadiran tim dari Republik Ceko ke Jatim ini saya rasa waktunya tepat sekali. Sehingga nanti bisa melihat persiapan masterplan proyek LRT dan MRT di kawasan aglomerasi Surabaya ini. Semoga rencana ini bisa dikonkretkan lagi karena kita inginkan koneksitas dari transportasi publik di aglomerasi Surabaya itu insyaAllah akan ketemu pada titik-titik yang akan makin menguatkan dan makin mengkonkretkan terutama koneksitas antara kawasan permukiman dan industri,” lanjutnya.
Selain pengembangan industri manufaktur, dalam kesempatan ini juga dibahas terkait pengembangan kerjasama di bidang teknologi pertanian dan peternakan. Gubernur Khofifah berharap ada pelatihan teknologi pertanian dari Republik Ceko untuk para petani atau gapoktan serta para peternak di Jatim. Apalagi, sektor pertanian dan peternakan di Republik Ceko sangat maju dan berkembang.
“Dari berbagai kecanggihan teknologi tersebut yang mungkin bisa kami akses. Teknologi pertanian apakah berbasis inovasi terapannya ataukah berbasis satelit dan seterusnya, saya rasa kita punya kesempatan untuk meningkatkan produktivitas sektor agro di Jatim. Masyarakat Jatim sangat terbuka dengan inovasi. Sehingga inovasi terutama di sektor pertanian sangat dibutuhkan para petani di Jatim. Apalagi produksi padi di Jatim ini tertinggi secara nasional. Hal ini menjadi penting untuk menyiapkan Jatim sebagai lumbung pangan nasional terlebih menghadapi krisis pangan global saat ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan, Dubes Republik Ceko memiliki perhatian khusus terkait pemanfaatan gedung cagar budaya. Sebagai seorang pakar di bidang teknik sipil, Dubes Republik Ceko memberikan rekomendasi terkait upaya renovasi atau perbaikan gedung-gedung peninggalan yang menjadi cagar budaya di Indonesia, terutama di Jatim agar dapat dimanfaatkan lebih luas.
“Beliau memberikan rekomendasi bahwa gedung-gedung cagar budaya ini punya nilai sejarah yang kuat. Oleh karena itu jikalau kepemilikannya itu terkonfirmasi maka beliau dengan tim yang memiliki kemampuan untuk bisa menjaga cagar budaya ini bisa membantu agar tetap sebagai cagar budaya tetapi bisa lebih dimanfaatkan oleh masyarakat lebih luas,” terangnya.Ke depan, Ia berharap dapat dikembangkan kerjasama yang lebih luas lagi antara Jatim dengan Republik Ceko. Salah satunya peluang kerjasama pengembangan _sister province_ atau _sister city_.
“Tentunya kami akan melakukan penjajakan di kota mana di Jatim atau dengan provinsi Jatim sendiri kemungkinan bisa menjadi _sister city_ atau _sister province partnership_ dengan Republik Ceko,” tutupnya.
Sementara itu, Dubes Republik Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Doleček mengatakan bahwa dalam kunjungan ini ia berharap bisa membantu Jatim dari sisi sektor perhubungan. Hal ini karena sektor perhubungan menjadi menjadi titik penting dalam upaya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan provinsi itu sendiri.
“Di bulan September – Oktober nanti kami akan mengirim delegasi kami untuk memfollow up. Sebagai tindak lanjut yang akan bisa diselenggarakan secara riil. Kami juga akan membantu di bidang teknologi terutama pertanian, peternakan dan bidang-bidang lain utamanya di sisi secara teknis. Saya harap di kedatangan saya yang kedua ke Surabaya ini akan bisa berefek besar pada pembangunan Provinsi Jawa Timur. Dan saya juga berterimakasih pada Ibu Gubernur Khofifah yang telah memberikan jalan terbuka pada saya, dan saya juga berharap bisa mengundang beliau ke Praha,” katanya.
Turut hadir Konsul Kehormatan Republik Ceko wilayah Jatim dan DIY Hermawan Kartajaya, Kepala Bappeda Provinsi Jatim, Kepala Disperindag Provinsi Jatim, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Kepala Disbudpar Provinsi Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Kepala DPMPTSP Provinsi Jatim, dan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otoda Setdaprov Jatim. (q cok, tama dini)