JAKARTA (Suarapubliknews) ~ Catatan gemilang berhasil ditorehkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim di tahun 2022 dengan capaian 19 prestasi membanggakan. Tak ingin lekas puas, BPSDM Jatim telah menyiapkan serangkaian program unggulan untuk tahun 2023. Salah satunya ialah Inovasi Aplikasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Si Bang Kodir) ASN Jatim.
Terkait implementasi Si Bang Kodir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku optimistis inovasi ini akan menjadi penguat bagi pengembangan kompetensi ASN di Jatim secara terukur dan berkesinambungan. Untuk itu, pihaknya akan memberikan apresiasi khusus bagi ASN di Jatim yang aktif mengembangkan kompetensinya secara mandiri. Baik melalaui pelatihan, seminar, workshop dan berbagai forum lainnya.
“Aplikasi ini sudah berjalan selama dua tahun. Kita akan menilai ASN yang aktif melakukan pengembangan diri dan terukur melalui Si Bang Kodir. Berapa pelatihan yang telah diikuti, berapa jam pelajaran yang telah dicapai selama tahun 2022. Semua sudah terekam di Si Bang Kodir ASN,” ujar Gubernur Khofifah, Rabu (18/1).
Istimewanya, Gubernur Khofifah bahkan telah menyiapkan beasiswa pelatihan ke Malaysia dan Singapura bagi ASN teladan yang aktif mengisi pengembangan dirinya secara mandiri di aplikasi Si Bang Kodir selama tahun 2022.Total tiket pelatihan yang disiapkan sebanyak 30 orang yang berasal dari berbagai unsur instansi Pemprov Jatim. “Ini kesempatan yang baik bagi para ASN Pemprov Jatim untuk mengembangkan diri,” ujarnya.
Dipilihnya Malaysia dan Singapura sebagai lokus pelatihan sangat beralasan. Pertama, karena indeks daya saing global (Global Competitivenes Index) tahun 2019 tercatat peringkat pertamanya ialah Singapura dan Malaysia berada di peringkat ke 27 sementara Indonesia peringkat 50.
“Di antara negara-negara di ASEAN, Singapura dan Malaysia berada di peringkat tertinggi dalam indeks daya saing global. Sedangkan Indonesia masih di peringkat 50 di antara seluruh negara-negara di dunia,” urainya.
Alasan kedua, yakni berdasarkan indeks inovasi global (Global Inovation Index) tahun 2020, Singapura berada di peringkat 8 dan Malaysia berada di peringkat 33. Sedangkan Indonesia masih di posisi urutan ke 85.
Selanjutnya, alasan Ketiga, berdasarkan Global Talent Competitiveness Index (GTCI) tahun 2021. Singapura berada di urutan ke-2 dan Malaysia peringkat ke-34. Sedangkan Indonesia masih berada di posisi ke-80.
Gubernur Khofifah menambahkan, program ini sekaligus untuk memberikan apresiasi bagi seluruh ASN yang terus meningkatkan kinerjanya sehingga Pemprov Jatim berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional, baik oleh lembaga pemerintah maupun swasta.
“Jadi ada yang sedang kita upayakan untuk dikejar peningkatannya melalui pengembangan kompetensi ASN ini. Baik indeks daya saing, indeks inovasi maupun indeks kemampuan daya saing (GTCI). Sehingga para ASN Pemprov Jatim akan semakin kreatif dan loyalitas dalam mewujudkan Birokrasi Berdampak yang sesuai dengan kebijakan Kemenpan RB,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menyampaikan, Si Bang Kodir ASN ini akan mengukur indeks profesionalitas ASN berdasarkan pengembangan diri yang telah dilakukan. Hal itu dilihat dari input data sertifikat pengembangan kompetensi (Bangkom) ASN sejak 2 Januari hingga 30 Desember 2022.
Sebagai apresiasi dari Gubernur Khofifah, lanjut Aries, BPSDM Jatim akan memilih 30 ASN teladan untuk mengikuti pelatihan ke Malaysia dan Singapura. Rinciannya, tiga ASN teladan di lingkungan Biro Setdaprov Jatim, tiga ASN teladan di lingkungan dinas, tiga ASN teladan di lingkungan badan, tiga ASN teladan di lingkungan RS Pemprov Jatim, 10 ASN teladan dari unsur kepala sekolah dan tenaga pendidik, serta enam kepala OPD peduli Bangkom ASN.
“Program ini merupakan inisiatif ibu gubernur untuk memberikan apresiasi bagi ASN Pemprov yang terus konsisten mengembangkan dirinya demi mengabdikan diri melayani masyarakat serta dengan terus-menerus melakukan inovasi,” tutur Aries.
Lebih lanjut Aries menyampaikan, Si Bangkodir ASN Jatim ini telah berjalan selama dua tahun terakhir. Selama berjalannya, antusiasme ASN Pemprov Jatim sangat tinggi untuk mengupdate pengembangan dirinya secara mandiri. “Setelah dua tahun berjalan, Si Bangkodir ASN bisa mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik, baik Sinovik maupun Kovablik,” pungkasnya. (q cok, tama dini)