LUMAJANG (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dampak banjir lahan dingin di daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di puncak Gunung Semeru yang mengakibatkan jembatan DAM di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kec. Candipuro, Kabupaten Lumajang putus, Rabu (5/1).
Didampingi oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Gubernur Khofifah meninjau jembatan yang rubuh sehingga memutus akses dan mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses rekonstruksi.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin dengan mengkordinasikan dengan Kementerian PUPR mengingat ini di daerah otoritas BBWS Brantas yang merupakan kewenangan mereka,” katanya.
Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jatim, Kondisi banjir dilaporkan sudah surut pada Minggu, 2 Januari 2022 pukul 19.30 WIB. Sehari setelahnya, 2 orang warga bernama Buang dan Suara yang terjebak di aliran Sungai Regoyo telah berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 01.50 WIB.
Dalam kunjungannya ke Lumajang, Gubernur Khofifah memberikan santunan atau tali asih kepada para keluarga atau ahli waris dari korban jiwa APG Semeru. Santunan bagi ahli waris korban APG Semeru itu, diberikan kepada 18 orang penerima masing-masing Rp 10 juta. Sehingga total santunan yang diberikan Gubernur Khofifah mencapai Rp 180 juta.
Selain itu, kepada para ahli waris korban APG Semeru, Ia menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang dialami. Dirinya juga mendoakan agar seluruh korban jiwa dari APG Semeru amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan tempat layak di sisi Allah SWT.
“Tentu kita semua kembali ikut berduka, berbelasungkawa bahwa dalam musibah awan panas Gunung Semeru tanggal 4 Desember yang lalu ada saudara-saudara kita yang dipanggil ke haribaan Allah subhanahuwata’ala,” imbuh Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga memberikan dukungan moril kepada para ahli waris agar sabar, tabah dan ikhlas menerima cobaan termasuk kehilangan suami, istri, atau sanak saudara lainnya. Ia mengatakan bahwa keikhlasan dibutuhkan agar mereka bisa segera pulih dari kondisi duka cita dan dapat kembali menata kehidupan mereka.
“Mudah-mudahan semuanya dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah keluarganya diberikan keikhlasan kesabaran dan kekuatan. Kita semua tentu merasa kehilangan,” katanya.
Kepada mereka, Ia juga menuturkan bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah Tuhan yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya untuk dapat ikhlas melepas ketika Allah Sang Pencipta mengambilnya dari kita. Gubernur Khofifah pun membagikan kisahnya saat ia harus ikhlas melepas suami yang telah menemaninya selama 22 tahun.
“Kita semua tentu merasa kehilangan, saat suami saya wafat, semula saya merasa suami saya itu milik saya, ternyata saya salah. Suami saya adalah milik Allah saya hanya ke – titipan 22 tahun. Karena kita bukan hanya tidak tahu siapa jodoh kita, tapi kita juga tidak tahu berapa lama Allah memberi kesempatan kita bersama suami atau istri kita masing-masing, dengan begitu maka insyaAllah pelan-pelan kita akan ikhlas menerimanya,” tutur Gubernur Khofifah.
Di akhir, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Pemerintah dan Forkopimda Kabupaten Lumajang yang telah berupaya keras memberikan yang terbaik bagi masyarakat Lumajang yang terdampak APG Semeru.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja profesional, kerja dari seluruh tim di Pemkab Lumajang, Pak Bupati dengan rencananya sangat bagus terukur Pak Dandim juga demikian Pak Kapolres demikian seluruh tim semuanya,”pungkasnya. (q cox, tama dinie)