SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh insan pendidikan terutama sekolah dan pesantren untuk aktif menggalakkan gerakan Aksi Bergizi di Jawa Timur. Pesan itu ditekankan saat memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023 di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/5).
Melalui gerakan Aksi Bergizi, Gubernur Khofifah berharap akan mendorong lahirnya SDM yang unggul di Jatim khususnya dalam rangka menurunkan angka stunting. Hal ini penting mengingat stunting sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
“Tahun 2022, prevalensi Stunting Provinsi Jawa Timur sebesar 19,2%, sehingga masih perlu upaya cukup besar untuk mencapai target stunting 14% pada 2024. Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk memasifkan upaya penurunan stunting salah satunya melalu Aksi Bergizi di sekolah-sekolah di Jatim,” katanya.
Gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan tersebut merupakan satu rangkaian yang meliputi senam bersama, sarapan bersama, minum Tablet Tambah Darah bersama, dan edukasi gizi seimbang yang dilaksanakan di sekolah SMP/SMA sederajat dan Pondok Pesantren.
Sejauh ini Aksi Bergizi yang telah dilakukan Jawa Timur tersebut menjadi yang terbanyak secara nasional. Dimana telah diikuti oleh 437 sekolah dengan sebanyak 117.796 siswa di Jawa Timur. “Untuk itu kembali saya mengajak pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini sebagai momentum yang tepat untuk melaksanakan gerakan Aksi Bergizi secara masif dan rutin,” ujarnya.
Selain mendorong upaya penurunan stunting, dalam peringatan Hardiknas ini Khofifah juga terus mendorong link and match antara dunia pendidikan dalam hal ini SMK di Jatim dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika). Hal ini penting dilakukan agar Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim terus menurun.
Sebagai informasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK di Jawa Timur terus menurun secara siginifikan. Dimana, TPT Jatim pada tahun 2020 sebesar 11,89%, menurun menjadi 6,70% pada tahun 2022. Bahkan menurut hasil tracer study Kemendikbudristek TPT lulusan SMK tahun 2022 hanya 3,4%.
“Ini artinya bahwa link and match antara SMK dengan Dudika di Jatim telah terkoneksi dengan baik. Karenanya, menjadi penting untuk bisa mencari tahu bahwa anak-anak ini punya maksimalisasi potensi di bidang apa kemudian dipertemukanlah dengan kebutuhan dudika,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, link and match dengan Dudika ini tidak hanya dilakukan untuk SMK di Jatim, namun juga dengan bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK). Melalui Program Vokasi Istimewa yang merupakan program unggulan untuk memfasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk meningkatkan kompetensinya.
Sehingga lulusan SLB dapat bekerja secara mandiri, baik sebagai wirausaha maupun karyawan di Perusahaan. “Pada momen Hardiknas ini kami juga ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh lembaga Dudika yang sudah memberikan kesempatan kepda Anak Berkebutuhan Khusus di Jatim untuk bisa bekerja secara profesional di semua Dudika yang ada di Jatim,” imbuhnya.
Pemprov Jatim sendiri terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim. Salah satunya melalui program unggulan Gerakan Literasi Sekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa. Selain itu, juga terus ditingkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, serta didukung dengan peningkatan sarana prasarana pendidikan.
Dari berbagai upaya tersebut maka banyak prestasi pendidikan yang telah diraih oleh Provinsi Jatim. Yakni pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur dalam satu dekade ini terus mengalami kemajuan. IPM Jawa Timur meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 pada tahun 2022. Selama periode tersebut, IPM Jawa Timur rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun, artinya bertahan di status tinggi sejak tahun 2017.
Selanjutnya, empat tahun berturut-turut Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak di Indonesia yang diterima masuk PTN jalur SNMPTN/SNBP. Tahun 2020 sebanyak 13.803 siswa, Tahun 2021 sebanyak 16.998 siswa, Tahun 2022 sebanyak 17.807 siswa dan Tahun 2023 sebanyak 23.477 siswa (naik 31,84% dibanding 2022). Juara umum Olimpiade Sains Nasional selama tiga tahun berturut-turut. Pada Tahun 2020, Tahun 2021 serta Tahun 2022 .
“Prestasi ini harus kita pertahankan bersama. Terimakasih kepada insan pendidikan di Jatim, baik Guru, Kepala Sekolah, tenaga pendidik, lembaga pendidikan, para siswa, dan semua unsur pendidikan atas segala upaya dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik, berkualitas, dan merata di Jawa Timur. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi setiap tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya.
Usai upacara, Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono dan jajaran Forkopimda Jatim yang hadir meninjau Stand Pameran yang ada di halaman Grahadi Surabaya. (q cok, tama dini)