SURABAYA (Suarapubiknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para remaja utamanya di Jatim agar menyiapkan diri sebagai generasi emas menuju Indonesia emas tahun 2045. Salah satunya agar menguatkan diri berwawasan lingkungan. Ini penting, untuk mewujudkan Indonesia net zero emission 2060 serta pembangunan hijau berkelanjutan.
Pesan yang disampaikannya itu selaras dengan tema International Youth Day atau Hari Remaja Internasional yang diangkat UNESCO yakni ‘Green Skill for Youth: Towards Sustainable World’, yang jatuh hari ini, Sabtu (12/8).
“Hari Remaja Internasional ini kebetulan berdekatan dengan HUT RI ke-78. Maka saya ingin menekankan pentingnya peranan remaja berwawasan lingkungan guna mewujudkan Indonesia hijau dan berkelanjutan serta mewujudkan net zero emission 2060,” ucapnya di Surabaya, Sabtu (12/8).
Gubernur Khofifah menjelaskan, saat ini pemerintah di seluruh penjuru dunia juga telah gencar melaksanakan program transisi hijau. Yang artinya, pergeseran menuju dunia yang ramah lingkungan dan ramah iklim. Serta bertujuan untuk merespon krisis iklim global sekaligus untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Transisi hijau menuju negeri dan dunia yang lebih hijau ini sangat bergantung pada pengembangan keterampilan dan sumber daya manusia yang ramah lingkungan. Keterampilan ini dimulai dari pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk hidup, berkembang, dan mendukung masyarakat yang berkelanjutan dan hemat sumber daya,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan data BPS Jatim, jumlah penduduk Jatim tahun 2021 berdasarkan kelompok umur 10-14 tahun adalah 2.945.089. Untuk usia 15-19 tahun adalah 2.993.787. Dan generasi inilah yang nanti bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Di Jawa Timur sendiri, berbagai program berwawasan lingkungan telah digalakkan untuk memastikan seluruh remaja dan pemuda memiliki keterampilan green skill. Mulai dari relawan jogo kali, duta lingkungan, menggelorakan menanam mangrove, mengajarkan program reuse dan recycle, dan beberapa program lain.
Selain itu, untuk memastikan seluruh remaja dan pemuda terfasilitasi. Pemprov Jatim juga menyiapkan berbagai program beasiswa untuk menunjang kualitas pendidikan, dan pengadaan East Java Super Corridor (EJSC). Hingga Millenial Job Center (MJC) yang dapat ditemui di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.
“Keberadaan MJC mengajak para generasi muda agar jangan bergantung pada lapangan kerja. Kalau bisa, buka lapangan kerja sendiri, jadi bos sendiri, pimpin usahanya sendiri. Saya yakin, banyak talenta muda berbakat yang mampu mengisi kemerdekaan dengan kontribusi semacam ini,” urainya.
Terlebih saat ini terdapat pula bonus demografi di Jawa Timur karena 71,65 persen penduduknya berada di usia produktif yakni 15-64 tahun. Ini berasal dari data BPS jumlah penduduk Jawa Timur pada bulan September 2020 menurut hasil SP2020. “Oleh sebab itu saya berpesan pada remaja dan seluruh generasi muda untuk mulai bergerak, take action untuk menguasai green skill dan menjadi green generation,” pungkasnya. (q cok, tama dini)