SURABAYA (Suarapubliknews) – Kota Surabaya menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur karena menjadi sentra perdagangan dan investasi. Sebagaimana diketahui bahwa banyak investasi dan perdagangan di Kota Surabaya sehingga kontribusi Kota Surabaya terhadap PDRB Provinsi Jawa Timur cukup signifikan yaitu 24,11 persen pada tahun 2020.
Hal ini disampikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada hari jadi Kota Surabaya ke-728. Iklim investasi diharapkan terus ditingkatkan di Kota Surabaya guna menyokong investasi dan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi secara umum di Jawa Timur secara lebih luas.
Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan apresiasi pada Kota Surabaya yang mampu membangun kemandirian dan otonomi daerah. Dimana PAD dan APBD Kota Surabaya menjadi yang tertinggi di Jatim. “Tahun 2021, APBD Kota Surabaya mencapai Rp 9,8 Trilliun. Dengan nilai PAD sebesar Rp 5,5 trilliun. Angka ini merupakan terbesar dibandingkan kabupaten kota lain di Jawa Timur,” katanya.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Khofifah perlu untuk dijaga dan terus ditingkatkan. Dengan inovasi-inovasi dan pemanfaatan teknologi sehingga PAD dan juga APBD daerah bisa terus meningkat.
“Tak hanya PAD dan APBD Kota Surabaya yang tertinggi di Jatim. Namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya juga tertinggi di Jatim. Ini patut kita apresiasi, dan semoga kerjasama antar daerah seperti sister city Kota Surabaya dengan kota lainnya di Jawa Timur bisa terwujud sehingga membantu meningkatkan IPM Jawa Timur khususnya di daerah-daerah yang memang membutuhkan untuk didorong peningkatannya,” tambahnya.
Gubernur Khofifah berharap sister city antara Kota Surabaya dengan tiga daerah yang IPM nya terendah di Jatim bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Meski begitu, Ia juga mengingatkan bahwa kota yang berjuluk sebagai Kota Pahlawan tersebut masih memiliki pekerjaan rumah yang tak kalah penting untuk segera diselesaikan.
Pertama adalah masalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Surabaya yang masih tinggi. Kota Surabaya masih menduduki daerah nomor empat di Jatim yang AKI nya tinggi. Dimana berdasarkan data selama tahun 2020, ada sebanyak 565 ibu meninggal dunia saat melahirkan. Untuk itu, perhatian pada ibu hamil dan proses persalinan diharapkan lebih ditingkatkan guna menekan AKI di Kota Surabaya.
Kedua, yang juga menjadi catatan Gubernur Khofifah adalah percepatan ekonomi kreatif dan gig economy agar tingkat pengangguran dapat turun lebih signifikan “Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun kota Surabaya yang ke 728. Tetap menjadi kebanggaan Jawa Timur dan kebanggaan Indonesia,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)