Jatim Raya

HUT RI Ke-75, Gubernur Khofifah: Jawa Timur Bertekad Merdeka dari Covid-19

68
×

HUT RI Ke-75, Gubernur Khofifah: Jawa Timur Bertekad Merdeka dari Covid-19

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Peringatan HUT RI Ke-75 diharapkan menjadi momentum meraih kemerdekaan dari belenggu pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai upacara peringatan HUT RI Ke-75.

Khofifah optimistis jika seluruh masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, maka Jatim bisa segera merdeka dari Covid -19 dan mulai memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.

“Kalau protokol kesehatan masih tidak diindahkan, kalau masih menganggap sepele, maka Jatim akan sulit merdeka dari Covid-19 tetapi jika sebaliknya, kita disiplin melaksanakan protokol kesehatan Insya Allah Jatim segera merdeka dari pandemi covid-19,” katanya.

Peringatan HUT RI Ke-75 tahun ini berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi covid yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu. Namun demikian, tambah dia, jangan sampai penghayatan akan makna perjuangan para pahlawan bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia ikut meredup.

Sebaliknya, semangat untuk segera bebas dari Covid-19 harus semakin membara. Apalagi orang Jawa Timur terkenal dengan sikap pemberani dan pantang menyerahnya. “Kita harus buktikan bahwa Jawa Timur bisa segera lepas dan bebas dari Covid-19. Perang kita hari ini adalah perang melawan virus yang tidak kasat mata, bukan penjajah yang secara fisik terlihat oleh mata,” imbuh Khofifah.

Pemerintah tidak bisa sendirian melawan pandemi ini. Segala upaya yang dilakukan tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan penuh masyarakat. Realitas ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat harus bersatu dan punya kesamaan visi agar pandemi ini bisa segera berakhir.

“PR nya cuma satu, disiplin. Hari ini kurva persebaran Covid-19 terus menurun, tapi jika kita lengah maka rantai persebaran bisa saja terjadi. Patuhi protokol kesehatan, tidak ada tawar menawar karena obat dan vaksinnya belum ditemukan,” lanjutnya.

Khofifah menyebutkan bahwa pandemi ini belum diketahui sampai kapan akan berlangsung. Pasalnya, sampai hari ini semua negara di dunia belum menemukan obat dan vaksin yang secara klinis terbukti mampu menangkal Covid-19. Maka dari itu, strategi perang paling jitu adalah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Jatim harus segera bangkit dari krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi.

“Modal sosial kita adalah persatuan, kesatuan, kepedulian sosial, kebersamaan, gotong royong, dan perasaan senasib sepenanggungan yang sudah teruji sejak jaman penjajahan. Saya yakin, jika itu semua di mix maka Jatim dan Indonesia bisa segera move on,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *