SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Dessert klasik Prancis Paris-Brest dan camilan gurih Gougères menjadi sajian utama dalam demo memasak yang digelar di Igor’s Pastry, Surabaya. Acara ini merupakan bagian dari Pekan Cita Rasa Prancis (Le Goût de France) 2025 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Prancis dan Institut Français Indonesia (IFI) Surabaya.
Chef asal Prancis, Claire Geraghty memperkenalkan dua menu khas dari negaranya dengan sentuhan lokal. Ia menampilkan Paris-Brest—dessert berbentuk cincin dari adonan choux berisi krim kacang hazelnut—dan Gougères, adonan keju khas wilayah Burgundy yang kali ini diberi tambahan bumbu jinten agar lebih sesuai dengan cita rasa Indonesia.
“Saya ingin memperkenalkan dessert favorit saya, Paris-Brest, karena rasanya manis dan kaya hazelnut. Untuk Gougères, saya menambahkan jinten supaya lebih terasa lokal,” ujarnya.
Menurut Claire, di wilayah asalnya, Gougères biasanya disajikan bersama wine Burgundy. Namun dalam kesempatan ini, ia menyarankan agar disajikan dengan minuman non-alkohol seperti teh atau kopi agar lebih cocok dengan selera masyarakat Indonesia.
Pemilik Igor’s Pastry dan De Bun, Innico Sjahandi mengatakan pihaknya sudah tiga kali berpartisipasi dalam Pekan Cita Rasa Prancis. Tahun ini, Igor’s Pastry menyiapkan delapan menu khas Prancis yang mencakup hidangan pembuka, utama, hingga penutup. “Kami ingin mengenalkan ragam menu Prancis kepada masyarakat. Dessert seperti Paris-Brest dan Gougères ini juga tersedia di menu harian kafe De Bun,” jelasnya.
Direktur IFI Surabaya Vincent Padere menilai demo memasak kali ini menghadirkan pengalaman kuliner yang edukatif dan mudah diikuti. “Chef Claire memperlihatkan bahwa masakan Prancis tidak harus mewah. Ia memasak dengan pendekatan sederhana dan penuh semangat berbagi,” ujarnya.
Acara yang berlangsung satu hari itu dihadiri pelanggan Igor’s Pastry, ekspatriat Prancis, serta pecinta kuliner Surabaya yang antusias menyaksikan proses pembuatan dua hidangan tersebut. Pekan Cita Rasa Prancis 2025 digelar di tujuh kota besar di Indonesia—Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar—sebagai upaya memperkenalkan kekayaan gastronomi Prancis kepada masyarakat Indonesia. (q cox, tama dini)
