JAKARTA (Suarapubiknews) – Mewakili Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak hadir di Istana Merdeka Jakarta untuk menyaksikan secara langsung pemberian penghargaan yang diberikan oleh International Rice Research Institute (IRRI) kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara Jakarta, Minggu (14/8) atas keberhasilan Pemerintah Indonesia yang memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021. Selama 3 tahun berturut turut Indonesia memiliki produksi 31,3 juta ton secara agregat nasional.
Penghargaan tersebut bertajuk ‘Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology” atau “Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi’.
Atas keberhasilan tersebut, Emil Dardak mewakili Gubernur Jawa Timur, segenap Pemerintah dan Masyarakat Jawa Timur menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden RI Joko Widodo. Karena atas arahan Presiden pula semua insan pertanian memiliki arahan yang jelas untuk menanam komoditas pangan termasuk padi di sawah-sawah yang ada di Jawa Timur.
“Kami atas nama Pemerintah dan Masyarakat Jawa Timur mengucapkan selamat dan memberi apresiasi kepada Bapak Presiden yang telah memprioritaskan pembangunan pertanian bendungan-bendungan yang sebagian ada di Jawa Timur jaringan irigasi yang juga ada di Jawa Timur,” katanya usai menyaksikan penghargaan dari IRRI kepada presiden Jokowi.
Tak hanya itu, apresiasi juga disampaikan kepada seluruh insan pertanian yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Karena atas kerja keras para petani dan semua pihak yang fokus pada sektor pertanian, Jawa Timur mampu memproduksi padi dan berkontribusi 18.20% terhadap pangan nasional. “Seperti kata Pak Presiden ini adalah penghargaan untuk seluruh insan pertanian para petani yang banting tulang untuk menanam komoditas pangan,” tambahnya.
Wagub Emil juga menyampaikan rasa optimis bahwa dengan berkembangnya teknologi pertanian, petani Jawa Timur akan mampu mempertahankan produktivitas padi di tengah tantangan yang kompleks. Seperti iklim dan cuaca yang tak menentu serta konversi lahan untuk pemukiman.
“Kita optimis bahwa Jawa Timur akan terus menjadi lumbung pangan bagi Indonesia Kita bersyukur bahwa di tengah tekanan tekanan tersebut karena kebutuhan dari pertumbuhan penduduk kita masih bisa mempertahankan produksi yang baik,” imbuhnya.
Selain itu, dengan manfaatkan keunggulan teknologi dan meningkatkan daya saing, para petani akan mampu meningkatkan produktivitas. Dan ia berharap ke depan Jawa Timur mampu membuat para petaninya semakin sejahtera. “Mempertahankan bukan hal yang mudah apalagi di tengah perubahan cuaca yang seperti ini. Mudah – mudahan juga kita bisa terus mensejahterakan para petani,” harapnya.
Sementara itu Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan sejak tahun 2015 pemerintah telah giat membangun infrastruktur di bidang pertanian, seperti bendungan, embung, dan jaringan irigasi. Tahun ini akan selesai lagi beberapa bendungan, sehingga totalnya 38 bendungan.
Sampai tahun 2024 akan diselesaikan kurang lebih 61 bendungan, 4.500 embung, dan 1,1 juta jaringan irigasi yang telah dibangun selama 7 tahun. Bagaimanapun juga yang memegang peranan penting dalam produksi pangan adalah para petani.
Oleh karenanya, orang nomor satu di Indonesia ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan pertanian di Indonesia, karena atas kerja kerasnya Indonesia mampu memiliki sistem pertanian dan pangan yang tangguh serta mampu mewujudkan swasembada beras.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, utamanya kepada pelaku riil yang bekerja di sawah, para petani Indonesia, atas kerja kerasnya tentu saja, para bupati, para gubernur, Kementerian Pertanian yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas-universitas, perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi, kerja bersama-sama, kerja gotong-royong, bukan hanya milik kementerian saja,” ujar Presiden Jokowi usai menerima penghargaan.
Nampak hadir di Istana Merdeka pada penyerahan penghargaan ini antara lain Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Juga sejumlah perwakilan pemerintah daerah, perwakilan rektor, serta perwakilan petani dari seluruh asosiasi pertanian di Indonesia. (Q cox, tama dini)