Jatim Raya

Indonesian Islamic Art Museum, Miliki Koleksi Media Dakwah Penyebaran Islam Nusantara

171
×

Indonesian Islamic Art Museum, Miliki Koleksi Media Dakwah Penyebaran Islam Nusantara

Sebarkan artikel ini

LAMONGAN (Suarapubliknews.net) – Wayang dan Gamelan adalah media yang digunakan para Wali Sanga dalam dakwah penyebaran agama Islam, khususnya di Pulau Jawa. Para wali ini tidak hanya berkuasa di dalam keagamaan, tetapi dalam pemerintahan dan politik. Serta pengembang kebudayaan dan kesenian yang handal.

Koleksi media dakwah penyebaran agama Islam ini dapat dinikmati di Indonesian Islamic Art Museum yang terletak di Wisata Bahari Lamongan. Founder Indonesian Islamic Art Museum mengatakan di museum yang dilengkapi Aplikasi Augmented Reality ini pengunjung dapat mengenal lebih dekat tentang wayang dan gamelan yang digunakan pada masa Wali Sanga.

“Dalam penyebaran Islam di Indonesia di masa Wali Sanga, wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga yang dikenal dengan Ki Dalang Sida Brangti sedangkan wayang krucil digunakan oleh Sunan Drajat sementara gamelan, khususnya Bonang sendiri digunakan oleh Sunan Bonang,” paparnya.

Instrument gamelan diantara Kenong, Kempul, Kendhang dan Genjur yang memiliki makna dan bunyi tersendiri. Sedangkan Bonang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh pada bagian atasnya yang menonjol atau disebut dengan pencu (pencon) dengan menggunakan dua pemukul khusus yang terbuat dari tongkat berlapis yang disebut dengan sebutan bindhi.

Sementara Sunan Kalijaga cerita pewayangan yang disampaikannya melalui tokoh Yudistira, terdapat pusaka yang ampuh yaitu jimat Kalimasada. Kalimasada dalam dunia Islam yaitu kalimat Syahadat yang menuntun pada tingkat kesucian. Wayang sendiri bermakna Wad dan Hyang, artinya “leluhur”, tapi ada juga yang berpendapat yaitu dari kata “bayangan”.

Menyambut tahun baru Islam yang jatuh pada 11 September, para story teller Indonesian Islamic Art Museum akan menyambut dengan kostum 1001 malam. Setiap anak yang masuk akan diajak mewarnai gamelan, wayang kulit masjid dan tulisan kaligrafi yang indah.

“Kami ingin pengunjung lebih mengenal lagi budaya Indonesia khususnya wayang dan gamelan yang menjadi media dakwah penyebaran Islam di Nusantara,” tutup Reno. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *