SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Untuk Pileg 2019, DPC Partai Golkar Surabaya mendaftarkan 50 Bacaleg dengan berbagai latar belakang, yang salah satunya adalah mantan jurnalis yang saat ini lebih menekuni profesinya sebagai pengacara.
Dia adalah Arif Fathoni bakal calon legislatif dari Partai Golkar Daerah Pemilihan Surabaya III, yang mengakui jika dirinya merupakan pendatang baru dan berani maju dalam pemilu 2019 mendatang, meskipun sudah menjadi Pengurus DPD Partai Golkar Kota Surabaya sejak tahun 2010.
“Menjadi bakal calon legislatif butuh banyak persiapan, mulai dari pemahaman doktrin Partai Karya Kekaryaan, kerja politik ke masyarakat yang tidak bisa instan, juga soal kesiapan logistik guna mendukung kita untuk melaksanakan agenda-agenda politik kemasyarakatan, oleh sebab itu saat pemilu sebelumnya saya belum merasa siap, makanya tidak maju, ” ujarnya. Selasa (17/7/2018)
Alasannya terjun ke politik praktis dan maju menjadi bakal calon legislatif dalam pemilu 2019, Arif Fathoni mengaku jika sebelumnya banyak berinteraksi dengan sejumlah politisi dari berbagai latar belakang Partai yang berbeda, ketika masih menyandang status jurnalis dan ditugaskan di kelompok kerja DPRD Surabaya.
“Dalam interaksi sehari-hari tersebut, saya banyak mendengar dan belajar soal wawasan kebangsaan dari Para senior, dan yang paling penting saya belajar banyak soal agenda setting dan dinamika politik yang berkembang, ” paparnya.
Masih menurut Toni-sapaan akrab Arif Fathoni, ketika masih menjadi jurnalis, dirinya bisa menuangkan daya kritis terhadap jalannya pemerintahan melalui tulisan, namun semenjak beralih profesi menjadi Pengacara, dirinya mengaku menuangkan pokok-pokok pikiran dalam rapat-rapat partai yang diikutinya.
“Jurnalistik mengajarkan saya soal keperpihakan terhadap kepentingan masyarakat, mudah-mudahan kedepan juga nanti tetap seperti itu, ” jelasnya.
Sebagai kader yang ditugaskan oleh Partai untuk menjadi Bacaleg, Toni mengatakan jika dirinya akan berjuang dengan maksimal agar bisa meraih mandat masyarakat, sehingga bisa mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Surabaya mendatang.
“Namanya manusia harus ikhtiar maksimal, soal jadi dan tidak jadi itu ketetapan Allah SWT, tiada yang mampu merubah takdir seseorang, semoga Allah SWT Meridloi langkah saya, ” pungkasnya. (q cox)
