Pemerintahan

Ini Hasil Pertemuan Risma dengan Menhub, Terkait Realisasi Transportasi Jenis Trem

72
×

Ini Hasil Pertemuan Risma dengan Menhub, Terkait Realisasi Transportasi Jenis Trem

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Siapa yang bilang jika rencana mega proyek pembangunan moda transportasi jenis Trem di Kota Surabaya gagal karena anggaran APBN yang akan digunakan masih belum jelas? Tentu saja pendapat seperti itu harus diluruskan. Karena faktanya, ganti Menhub baru muncul harapan baru.

Betapa tidak, hasil pertemuan tertutup antara Budi Karya Sumadi yang kini menduduki posisi sebagai Menteri Perhubungan yang baru dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di ruang pertemuan Stasiun Gubeng, justru memberikan kabar yang cukup menggembirakan.

Menurut Risma-sapaan akrab Tri Rismaharini- Menhub dan Dirjen telah memberikan signal yang positip terhadap rencana pembangunan moda transportasi jenis Trem di Surabaya.

“Dari Pak Mentri dan pak Dirjed masih komit, mudah-mudahan begitu, nanti tahun 2017, kami mbangun terminal, kalau dari draf Perpres ada kontribusi APBD, tetapi nanti kita lihat, karena saya tidak tahu konsep APBN,” ucap Risma, Jumat (30/12/2016)

Oleh karenanya Risma tetap melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana untuk realisasi moda transportasi jenis Trem, yakni membangun sejumlah Park n Ride di beberapa wilayah.

“Makanya Park n Ride nya harus dibangun dulu,” Terangnya.

Wali Kota perempuan kelas dunia ini menjelaskan jika awalnya pihak perhubungan memang akan membangun transportasi jenis Trem diluar, artinya untuk antar kota. Tetapi akhirnya setuju membangun di dalam kota, setelah mengetahui jika pihaknya masih memiliki aset di beberapa ruas jalan di dalam Kota Surabaya, sejak jaman belanda.

“Makanya memakai istilah reaktifasi, jadi inline nya tetap, intinya tidak ada perubahan, dari sejak jaman belanda ya seperti itu, saya tidak merubah design awalnya,” jelasnya.

Risma memang terkesan “ngotot” agar rencana pembangunan moda transportasi jenis Trem segera direalisasikan di Kota Surabaya, karena dia berpendapat bahwa operasionalnya lebih bisa dikoneksikan dengan jenis transportasi lainnya.

“Jadi kalau ada kereta lewat, lampunya langsung merah, jadi Trem ini menang terus, dibuat begitu,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *