SURABAYA (Suarapubliknews) – Menurut ramalan primbon Jawa, dijelaskan bahwa orang yang lahir di hari selasa kliwon memiliki ‘laku aras tuding’. Maknanya, sebuah laku yang unik namun mendapatkan kesempatan dan keberuntungan lebih awal dalam berbagai hal.
Mengacu pada hitungan pasaran, Selasa Kliwon memiliki neptu 11, dengan spesifikasi selasa (3) dan pasaran selasa kliwon (5) jumlah neptu tersebut yang menjadikan pertimbangan dalam meramalkan orang yang lahir pada hari selasa kliwon.
Masyarakat jawa mengenal adanya malam anggoro kasih, yang merupakan julukan untuk selasa kliwon, artinya adalah malam penuh kasih sayang. Sehingga upacara yang digelar pada pasaran Kliwon dianggap penting dan sakral.
Namun, Selasa Kliwon juga dianggap lebih “mencengkeram”, sampai sampai, orang yang meninggal pada selasa kliwon kuburannya akan dijaga selama 40 malam, karena berpotensi menjadi incaran para pencari ilmu hitam yang akan mencuri tali pocong, mori atau beberapa bagian tubuhnya.
Lantas, adakah kaitannya dengan keputusan dan pengumuman pasangan Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) untuk Kota Surabaya yang terkesan bertepatan dengan malam anggoro kasih? Tentu hanya para kader PDIP yang mengatahui hal ini.
Ditanya soal hal tersebut, Adi Sutarwijono Ketua PDIP Kota Surabaya, mengaku tidak mengerti soal kapan pasangan Bacakada untuk Kota Surabaya disepakati dan akhirnya menjadi sebuah keputusan, termasuk adakah kaitannya dengan fenomena malam anggoro kasih.
“Nggak ngerti,” jawabnya singkat kepada media ini. Selasa (01/08/2020).(q cox)