SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pakar Komunikasi yang juga Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo, mengatakan jika PDIP Surabaya masih memungkinkan mendulang suara tebal di Pileg 2019, meskipun masih tergantung dengan soliditas organisasi politiknya.
Menurut Suko Widodo, kekalahan pasangan calon Gus Ipul –Puti dalam Pilgub Jatim 2018 di wilayah Kota Surabaya lalu tidak bisa dikaitkan dengan Pileg 2019, karena merupakan ikhwal yang berbeda.
“Pilkada lebih merujuk pada hubungan personal dengan kandidat. Sementara Pileg, diwarnai dengan naluri ideologi,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net. Minggu (22/7/2018)
Namun demikian, kata Cak Suko-sapaan akrab Suko Widodo, kekuatan Pileg juga terletak pada soliditas organisasi politik. “PDIP termasuk parpol yang pengorganisasiannya bagus serta solid,” tandasnya.
Disinggung soal pengaruh nama Tri Rismaharini yang saat ini masih menjabat Wali Kota Surabaya dari PDIP, Cak Suko dengan tegas mengatakan bahwa keberadaannya masih sangat potensial dijadikan ikon.
“Potensinya masih kuat, Bu Risma masih sangat potensial menjadi ikon untuk bangunan opini politik warga Surabaya,” jawabnya. “Sinergi Bu Risma dan Organisasi PDIP sangat menentukan,” pungkasnya. (q cox)
