PALU (Suarapubliknews) – Setelah melakukan kegiatan misi dagang dan kerjasama investasi dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, langsung melakukan pertemuan dengan warga Jatim yang bekerja dan menetap di Sulawesi Tengah.
Gubernur Khofifah meminta kepada warga Jatim di Sulteng untuk menjadi duta Bhineka Tunggal Ika di daerahnya masing – masing. Sebab Bhineka Tunggal Ika pertama kali diperkenalkan oleh kerajaan Mojopahit yang berasal dari Jatim.
“Kami minta warga Jatim di perantauan untuk menjadi duta – duta penyebar kedamaian, duta penyebar kasih, dan duta yang akan membawa kehidupan kemanusian yang menjadi harmonis dan santun,” pintanya.
Dalam pertemuan di convecation Hall Sritti Kota Palu, Kamis (23/2/2022) malam tersebut, Gubernur Khofifah, disambut oleh ketua umum paguyuban warga Jatim di Sulteng, Dr Gatot Margono.
Dikatakan Gubernur Khofifah, ada suatu negara yang hanya berumur 25 tahun dan sekarang sudah bubar. Tapi di Indonesia yang sudah masuk usia ke 77 tahun tetap kuat dan kokoh. “Maka itu Tugas kita menanamkan jiwa Nasionalisme dan kerukunan Bhineka tunggal Ika. Kenapa saya menyebut tugas kita berasal dari Jatim juga harus menjaga semboyan kerajaan Mojopahit tersebut,” katanya.
\
Lebih lanjut, Ia menceritakan saat pertemuan dengan negara sahabat, Presiden Jokowi ditanyai oleh presiden Afganistan sebelum jatuh ke tangan Taliban. Yaitu berapa jumlah suku bangsa di Indonesia bisa hidup berdampingan secara harmonis dan damai, sebab di Afganistan ada 7 suku apabila berbeda pendapat selalu terjadi konflik berkepanjangan. Kemudian Presiden Jokowi menjawab 714 suku bangsa.
Dan ini harus menjadi pelajaran agar peristiwa Afganistan tidak terjadi di Indonesia. Maka itu harus dibangun suasana yang saling menghormati, serta toleransi antar sesama suku juga dijaga. Ini sesuai yang diajarkan kerajaan Mojopahit kepada Nusantara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
“Inilah sebetulnya tugas kita semua warga Jatim untuk menjalankan mandat bhineka tunggal ika, apakah warga Jatim sanggup? Kalau kita sudah berikrar NKRI, dan menjunjung tinggi bendera merah putih. Maka itu pentingnya perkumpulan paguyuban Jatim di Sulteng menjaga keutuhan Indonesia untuk ditegakkan,” kata Gubernur Khofifah.
Sementara itu ketua Paguyuban Jatim di Sulawesi Tengah, Dr Margono menyampaikan terima kasih kepada ibu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang telah menyempatkan untuk menyapa warga Jatim bekerja dan bertempat tinggal di Sulteng.
“Yang hadir di Balroom Sriti ini merupakan dari 38 kabupaten/kota warga Jatim siap untuk menjaga pesan Bu Gubernur Jatim untuk tetap menjaga suasana harmonis dan saling menghormati dengan penduduk provinsi Sulawesi Tengah. Dimana selama ini kami hanya melihat dari Televisi tapi sekarang bisa hadir langsung ditengah – tengah warga Jatim yang berada di Sulteng. Dan warga Jatim di Sulteng ini profesinya ada dari ASN, Politisi dan wiraswasta atau pedagang, serta pertanian,” katanya. (qcox, tama dinie)