SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Dr. Bagoes Suryo Soelyoadikoesoemo menghembuskan nafas terakhir saat menjalani hukuman di Lapas Porong pada kasus P2SEM jilid I. Ia ditemukan petugas Lapas tidak bernyawa sekitar pukul 06.15 di Kamar nomor 4 blok G wing 1. Kamis (20/12/2018) pagi tadi.
Tak banyak yang mengetahui, siapa sebenarnya sosok dokter spesialist jantung dengan predikat lulusan terbaik ini. Namun beberapa sahabat dekatnya sempat menjadi tumpahan curahan hati (curhat), setelah statusnya terpidana di Lapas Porong.
Salahsatunya adalah Siti Nasyi’ah (Ita Bonek Wanita/Bonita), yang saat ini disebut-sebut sebagai Bakal Calon Wali Kota Surabaya dari jalur independen.
“Saya akui, saya memang dekat dengan beliau, bahkan beberapa kali sempat berkunjung ke Lapas Porong, atas undangan beliau, karena ingin menumpahkan curhat, termasuk soal keluarganya,” ucap Ita kepada Suarapubliknews.net. Kamis (20/12/2018)
Tidak hanya itu, Ita juga mengaku jika selama ini sering melakukan komunikasi via ponsel (Chat WA) dengan dr Bagoes, namun berbincang soal rencana pembuatan buku tentang perjalanan hidupnya.
“Beliau meminta agar dibantu untuk pembuatan dan penerbitan bukunya yang berjudul The Legend (A Story about a husband, a father adn a cardilogist), beberapa materi sudah diketik dan disampaikan secara lisan, namun ketikan yang terakhir belum sempat dan meninggal,” tutur mantan wartawati Jawa Pos Grup ini.
Beberapa hari sebelum meninggal, kata Ita, masih sempat menyampaikan lanjutan materi bukunya, bahkan sempat mengirim foto diri dr Bagoes ketika menjadi lulusan terbaik dokter spesialis jantung.
“Yang jelas, beliau ingin menulis sejarah hidupnya, termasuk saat posisinya di Malaysia, karena menurut beliau tidak melarikan diri, tetapi mencari tempat aman bagi diri dan keluarganya, karena beliau disana juga berpraktik sebagai dokter di salahsatu rumah sakit,” terangnya.
Ita mengaku bisa menerima alasan dr Bagoes, karena faktanya tak sedikit pengusaha dan pejabat di negeri ini yang menjadi pasiennya selama berpraktik di negara yang berjuluk negeri jiran tersebut.
“Kalau melarikan diri itu indentik dengan bersembunyi, lha ini kan tidak, beliau masih menjalankan proefsinya sebagai dokter secara legal disana, dan pasien dari Indonesia juga banyak, baik pengusaha maupun pejabat,” terangnya.
Terpisah, sahabat dr Bagoes lain bernama Shaleh ismail Mukadar yang dikenal sebagai politisi PDIP juga mendesak agar aparat hukum segera melakukan penyidikan atas kematiannya, apakah mati secara wajar atau tidak, mengingat posisinya sangat penting bagi pengungkapan kasus P2SEM.
“Termasuk soal berbagai kejadian masa lalu seperti penculikan anaknya sampai upaya memaksanya lari keluar negeri untuk menghilangkan jejak-jejak korupsi yang terjadi di Surabaya. Saya berteman baik dengan dr.bagus juga istrinya jadi tau banyak tentang urusannya,” pintanya. (q cox)
Foto: Dr. Bagoes Suryo Soelyoadikoesoemo saat menjadi lulusan terbaik dokter spesialis jantung dan pembuluh darah FK Unair yang diterima Ita Bonita, beberapa hari sebelum dikabarkan meninggal.