SURABAYA (Suarapubliknews) – Produsen es krim asal Surabaya, PT Campina Ice Cream Industry Tbk, terus berupaya melakukan peningkatan penjualan dan kapasitas produksi dengan investasi menambah mesin baru pada 2020 untuk beberapa jenis produk es krim.
Direktur Campina, Adji Andjono Purwo mengatakan dengan adanya mesin baru diharapkan meningkatkan produksi eskrim hingga 30%.
“Setiap tahun perseroan aktif melakukan pengembangan inovasi produk baru, termasuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang juga semakin besar. Investasi mesin juga untuk meminimalkan dampak peningkatan biaya operasional, baik melalui peningkatan output dan efisiensi,” katanya.
Adapun kapasitas produksi Campina saat ini sekitar 30 juta liter/tahun, dengan tingkat produksi 25 juta-26 juta liter/tahun. Dari produksi tersebut, hingga kuartal III/2019, perseroan mampu membukukan laba bersih Rp51,58 miliar naik 8% dibandingkan periode yang sama 2018.
Dari sisi kinerja penjualan perseroan, pada kuartal III/2019 Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 persen dibanding periode sebelumnya. Hingga triwulan ketiga tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 51,58 Miliar dengan angka kenaikan 8% margin dari periode sebelumnya
Di tengah persaingan pasar es krim yang semakin ketat, dan ditambah banyaknya pesaing dari produk impor, perseroan masih mampu tumbuh dengan baik. Namun, secara pangsa pasar Campina saat ini sekitar 20%, dan memang menjadi berkurang dengan hadirnya pemain-pemain baru.
Saat ini Campina memiliki 61 jaringan distribusi di seluruh Indonesia. 30 diantaranya ada di Pulau Jawa dan sisanya di luar Pulau Jawa. Untuk meningkatkan efisiensi penjualan, Campina juga mulai memasuki pasar digital. Salah satunya dengan masuk ke e commerce yang sudah banyak dikenal masyarakat.
“Konsumen juga bisa mendapatkan produk Campina melalui situs penjualan resminya. Untuk pembeli dari Surabaya mau mengirimkan hadiah produk Campina untuk seseorang yang di Bandung, bisa dilakukan melalui situs kami tanpa perlu merasa kawatir es nya akan mencair,” jelas Adji Andjono Purwo.
Untuk mempertahankan pangsa pasar, strategi yang dilakukan perseroan diantaranya memperbanyak investasi cold storage sebagai upaya distribusi, menggandeng banyak ritel, serta bekerja sama dengan perusahaan atau tokoh kartun favorit anak-anak seperty Disney untuk membuat produk es krim dengan gambar tokoh kartun/animasi.
Direktur Independen Arif H. Rayadi menambahkan sepajang tahun ini pun, perseroan telah meluncurkan produk es krim refreshment seperti Hula-hula jagung, summerbarz, fantasi leci sundae, white coffee, midi concerto strawberry dan Frozen.
“Kami juga baru meluncurkan produk premium yakni Gold Ribbon Cup dan Stick. Lalu yang akan datang disusul dengan varian baru, ini akan memperkuat posisi branding Campina dan meningkatkan pangsa pasar,” tambahnya.
Presiden Direktur Campina, Samudera Prawirawidjaja menambahkan, terkait potensi pasar ekspor, perseroan masih akan fokus dengan pasar domestik yang dianggap sangat besar. “Sementara ini kami fokus di lokal karena lokal punya stabilitas pasar yang paling kuat, dan Campina merupakan salah satu perusahaan es krim lokal terbesar di Indonesia, lainnya impor,” katanya. (q cox, Tama Dinie)