SURABAYA (Suarapubliknews) – Hari kerja pertama setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dimanfaatkan sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menggelar silaturahmi dan halal bihalal di Graha Sepuluh Nopember ITS.
Acara yang dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (karyawan) ITS ini menjadi ajang saling bertemu kembali dan bermaaf-maafan. Pada kesempatan ini, juga dilakukan pemberian penghargaan kepada 23 mahasiswa ITS penghafal Alquran atau hafiz.
Penghargaan diberikan diberikan langsung secara simbolis oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng kepada 10 perwakilan hafiz. Selama Ramadan ini, para mahasiswa penghafal Alquran tersebut juga sudah menjadi imam salat tarawih dan salat malam yang rutin diadakan di Masjid Manarul Ilmi ITS.
“Para penghafal Alquran ini menunjukkan bahwa ITS juga berkontribusi menciptakan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa. Ke depannya kami (ITS, red) juga pasti memberikan penghargaan kepada mahasiswa penghafal Alquran selanjutnya setiap tahunnya,” katanya.
Guru besar Teknik Elektro ini juga berharap , dengan diberikannya penghargaan tersebut diharapkan dapat lebih memotivasi mahasiswa lain untuk menghafal dan mencintai Alquran. Dan gelaran halal bihala sivitas akademika ITS ini bisa memberikan banyak manfaat bagi semua.
Penceramah kondang Ustaz H Muhammad Nur Maulana dalam tauziahnya menjelaskan bahwa ada empat dosa yang tidak diampuni selama bulan Ramadan. Pertama adalah mengonsumsi makanan dan minuman haram dengan sengaja, anak yang durhaka pada orang tua, orang yang menyimpan dendam, dan orang yang memutus tali silaturahmi.
“Maka dari itu adanya momen halal bihalal ini menjadi langkah untuk mengikat lagi tali silaturahmi dengan sesame. Silaturahmi sangatlah penting untuk dijaga. Bahkan budaya silaturahmi sudah dari dulu ada dan berkembang di masyarakat Indonesia pada momen Idul Fitri. Hal itu dapat terlihat dari fenomena mudik lebaran yang setiap tahun selalu ada dan ramai diberitakan,” katanya. (q cox, Tama Dinie)