SURABAYA (Suarapubliknews) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan memperluas jalinan kerja samanya, salah satunya melalui penjajakan hubungan baik dengan Turki. Lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) untuk Turki, ITS membahas potensi kerja sama dengan Universitas dan Perusahaan di Turki.
Dilakukan secara daring, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng bersama jajaran pejabat ITS lainnya menyambut dengan antusias kunjungan virtual Duta Besar (Dubes) RI di Ankara, Turki Lalu Muhammad Iqbal bersama jajaran stafnya. Kunjungan ditujukan untuk memperluas jalinan kerja sama antara ITS dengan Pemerintah Turki.
Ashari mengatakan bahwa ITS sebenarnya sudah melaksanakan kerja sama dengan Turki, salah satunya melalui pertukaran mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan ke beberapa universitas di Turki. “Program internasional Community and Technological Camp (CommTECH) Insight yang digelar ITS juga telah diikuti oleh beberapa mahasiswa dari universitas di Turki,” katanya.
Pada kesempatan ini, Ashari mengenalkan kampus ITS dan Science Technopark ITS kepada delegasi Kedubes RI di Ankara, Turki tersebut. Ia memaparkan bahwa Science Technopark ITS terfokus pada empat industri unggulan yakni di bidang robotika, otomasi, industri kreatif, dan maritim. “Saat ini Science Technopark ITS sudah menghasilkan beberapa inovasi, kami harap dengan adanya kerja sama ini, Science Technopark dapat berkembang lagi,” tutur guru besar Teknik Elektro ini.
Melihat keseriusan ITS untuk memperluas jalinan kerja sama, Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan empat hal terkait hal tersebut. Pertama, Iqbal mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dan bernegosiasi dengan beberapa perusahaan teknologi ternama di Turki agar mahasiswa ITS mempunyai alokasi khusus untuk dapat magang di perusahaan tersebut.
Kedua, Dubes RI untuk Turki tersebut juga merekomendasikan dan membantu ITS agar dapat menjalin kerja sama dengan beberapa universitas terbaik di Turki. “Ada tiga universitas di Turki yang menurut saya berpotensi untuk menjalin kerja sama, yaitu Middle East Technical University, Billkent University, dan Hacettepe University,” paparnya.
Ketiga, mengenai Science Technopark, Iqbal berniat untuk memperkenalkan Technopark yang ada di Turki. Menurutnya, Technopark yang ada di Turki tidak hanya berfokus untuk menciptakan inovasi, tetapi juga memproduksinya dengan skala industri. “Saya lihat ITS sudah punya technopark yang berfokus dalam bidang kelautan, sangat mungkin ITS mengembangkan Naval Architecture sehingga ke depannya bisa membantu Indonesia agar semakin unggul di bidang maritim,” sambung Iqbal.
Terakhir, melihat potensi dari ITS, Iqbal ingin mengundang ITS untuk turut andil dalam gelaran Technofest 2021 yang merupakan pameran teknologi terbesar di Turki. Ia juga berharap ITS bisa mewakili universitas yang ada di Indonesia dan berharap agar mahasiswa ITS dapat meraih prestasi pada gelaran Technofest 2021 seperti halnya tahun-tahun sebelumnya.
Melalui pemaparan dari Dubes RI untuk Turki tersebut, Ashari dan jajaran ITS lainnya sangat senang dan berharap kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti. “Kesempatan yang ada ini tidak akan kami sia-siakan, dan kami akan menyiapkan para mahasiswa terbaik untuk mendapat kesempatan tersebut,” tandas Ashari. (q cox, tama dinie)