SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Menanggapi bencana gempa bumi berkekuatan 7.0 skala richter yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Minggu (5/8) kemarin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan mengirimkan Tim Gabungan dari Departemen Teknik Sipil guna membantu masyarakat setempat yang terdampak.
Ketua Lab Beton Teknik Sipil ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD mengatakan, Tim Gabungan yang akan dikirimkan ini merupakan bagian dari Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS.
“Rencananya, dari 10 orang yang berada di PSKBPI ITS akan ada empat orang yang akan terjun langsung ke lapangan. Terdiri dari Ir Faimun MSc PhD, Dr Wahyuniarsih, Dr Endah Wahyuni dan Chandra Irawan ST MT,” katanya.
Tugas Tim Gabungan ITS ini nantinya adalah membantu masyarakat setempat untuk mengevaluasi rumah-rumah mereka. Akan dipetakan mana rumah yang masih layak huni, rumah yang harus diperkuat dan mana rumah yang berbahaya atau sudah tidak boleh ditempati.
“Di sana nantinya kami akan menggandeng tim dari Unram (Universitas Mataram, red) sebagai partner kami dalam membantu masyarakat setempat,” lanjut mantan Rektor ITS ini.
Selain membantu masyarakat setempat dalam mengevaluasi rumah-rumah mereka, kunjungan tim gabungan ITS juga bertujuan membagi pengalaman, pengetahuan dan menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana tentang membangun rumah dengan struktur tahan gempa.
Probo menjelaskan Tim gabungan dari Departemen Teknik Sipil ITS nantinya juga akan memberikan software yang bernama Rapid Visual Screening ITS (R.V. SITS) kepada tim dari Unram. “Software ini berfungsi untuk mitigasi bangunan tahan gempa, yang bisa mengetahui sebuah konstruksi lemah terhadap gempa atau tidak,” tuturnya.
Ketua Tim Gabungan, Faimun berharap, nantinya alat tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat di sana melalui Unram sebagai perwakilan atas hibah software tersebut. “Karena software ini harus dijalankan oleh ahli, jadi tidak bisa masyarakat langsung yang mengoperasikannya,” tandasnya.
Tim Gabungan ITS ini rencananya akan diberangkatkan secepatnya pada hari Rabu (8/8) besok, karena saat ini pihak ITS masih menunggu konfirmasi pasti dari pihak Unram untuk mendampingi.
“Pihak Unram saat ini masih berfokus dengan keluarga mereka masing-masing di sana, kita (tim ITS, red) akan terjun selama tiga hingga empat hari di sana,” tandasnya. (q cox, Tama Dinie)