SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali meluncurkan dua mobil besutannya untuk berlaga di Student Formula Japan 2018. ITS resmi meluncurkan mobil formula yang akan berlaga di Shizuoka, Jepang.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan momen ini juga merupakan peluncuran perdana untuk mobil listrik Carstensz sekaligus menjadi ajang perdana bagi mobil berbahan listrik yang memakan riset selama dua tahun ini.
“Semoga baik Tim Sapuangin maupun ITS Formula Electric Team dapat pulang dengan membawa penghargaan,” katanya.
Dalam ajang balap mobil kelas internasional ini, Tim Sapuangin akan mewakili ITS pada kategori Internal Combustion Vehicle (berbahan bakar bensin) dengan mobil formula terbarunya, Sapuangin Speed 6. Sedangkan, pada kategori mobil listrik akan diwakili oleh ITS Formula Electric Team dengan mobil formula listrik bernama Carstensz.
Pada peluncuran dua mobil formula terbaru ini dihadiri oleh Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITS Pusat Dr Ir Dwi Soetjitpo MM, Ketua IKA ITS PW Jawa Timur Dr Ir Wahid Wahyudi MT, dan Wakil Rektor ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng.
Pembina ITS Formula Electric Team, Alief Wikarta ST MSc PhD, menjelaskan bahwa mobil formula dengan dominasi warna oranye ini adalah hasil buah karya mahasiswa dari berbagai departemen di ITS.
Meskipun masih baru, Alief mengatakan bahwa mobil formula ini telah menggunakan teknologi monokok sesuai dengan standar mobil formula internasional. “Antara pipa dan tubuh mobil menyatu, sehingga mobil lebih ringan dan apabila terjadi kerusakan maka risiko mencelakai pengemudi dapat diminimalisir,” paparnya.
General Manager Tim ITS Sapuangin, Rafi Rasyad menjelaskan, berbagai evaluasi dan riset dari Student Formula Japan 2017 telah melahirkan Sapuangin Speed (SAS) 6 ini. “Yang paling penting di sisi maneuverability-nya kemarin vehicle dynamic-nya kurang, untuk SAS 6 ini sudah lebih prima dengan beberapa tambahan,” ungkapnya.
Student Formula Japan (SJF) sendiri adalah ajang balap mobil tahunan besutan Society of Automotive Engineers of Japan (JSAE) yang melombakan mobil balap dari berbagai negara di dunia untuk berkompetisi. Tidak hanya soal kecepatan, tetapi mobil juga dituntut untuk memiliki maneuverability, ketahanan, kesesuaian dengan rancangan awal, harga pembuatan yang terjangkau hingga strategi pemasaran yang terbaik. (q cox, Tama Dine)