SURABAYA (Suarapubliknews) – Dalam kondisi kenormalan baru, pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai syarat wajib untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah dipersiapkan. Termasuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai salah satu pusat UTBK juga telah siap menggelar ujian dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan.
Kepala Sub Direktorat Admisi Direktorat Pendidikan ITS Dr Eng Unggul Wasiwitono mengatakan untuk melayani kurang lebih 6.730 peserta, ITS telah mempersiapkan banyak hal terkait keberlangsungan ujian tersebut nantinya. ITS telah melakukan serangkaian persiapan seperti pembekalan Penanggung Jawab Lokasi (PJL), Pengawas, Penanggung Jawab IT, serta admin IT. “Uji coba pelaksanaan UTBK secara nasional juga telah dilaksanakan dan hasil uji coba di pusat UTBK ITS berjalan lancar,” katanya.
Mengenai pengawas UTBK sendiri, telah dilakukan perekrutan beberapa waktu sebelumnya sesuai aturan yang disyaratkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Untuk meningkatkan keprofesionalan kinerjanya, mereka juga sudah diberikan pembekalan dan simulasi mengenai kepengawasan dalam UTBK. “Pembekalan sendiri dilakukan dalam dua sesi, yakni pagi dan siang pada tanggal 22 Juni lalu,” lanjut Unggul.
Bahkan, menurut dosen Teknik Mesin ini, ITS juga sudah melakukan persiapan ruangan untuk lokasi ujian. Untuk hal ini, ITS telah bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan IT Telkom Surabaya. “Kerja sama yang dilakukan ini dalam bentuk peminjaman lokasi ujian,” jelasnya.
Terkait situasi pandemi Covid-19 yang belum usai, dalam persiapannya ITS menambahkan Sub Koordinator Protokol Covid-19 dalam kepanitiaan pusat UTBK. Hal ini mendukung pelaksanaan UTBK Hybrid sesuai konferensi pers dari LTMPT sebelumnya. Sehingga untuk meningkatkan protokol kesehatan saat UTBK, ITS berkoordinasi dengan Polsek Sukolilo dan Gayungan serta Satgas Covid-19 Kota Surabaya. “Kami juga menyediakan tenaga medis di tempat ujian,” bebernya.
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan peserta sendiri, peserta harus mengikuti protokol kesehatan mulai dari pengukuran suhu, mencuci tangan, memakai hand sanitizer, memakai masker dan face shield, serta menggunakan sarung tangan. Selain itu peserta yang diperkenankan mengikuti ujian hanya peserta yang sehat atau dinyatakan bebas Covid-19.
Namun untuk ketentuan persyaratan rapid test peserta, Unggul masih menunggu keputusan dari tim Satgas Covid-19 Kota Surabaya. Peserta UTBK wajib melaksanakan physical distancing dan tidak berinteraksi dengan peserta lain. Peserta juga dianjurkan untuk melakukan ‘isolasi’ mandiri mulai 14 hari sebelum pelaksanaan UTBK.
Untuk ketentuan pengantar, ITS hanya menganjurkan total pengantar berjumlah dua orang dan hanya bisa menurunkan peserta di drop zone yang telah disediakan ITS, serta pengantar tidak diperkenankan menunggu peserta di dalam kampus.
UTBK 2020 yang akan digelar pada 5 – 14 Juli untuk tahap I dan 20 – 29 Juli untuk tahap II, terdapat dua sesi ujian dari yang awalnya dijadwal empat sesi. Untuk sesi pertama dilaksanakan pukul 09.00-11.15 dan sesi kedua dilaksanakan pukul 14.00-16.15 waktu setempat. Masing-masing sesi diberi jeda waktu selama 2 jam 45 menit untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Serta total peserta yang akan bisa mengikuti ujian per sesi hanya sejumlah 875 peserta.
Harapannya, dengan memegang teguh penerapan protokol kesehatan, UTBK 2020 dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. “Semoga juga tidak ada penambahan klaster baru Covid-19 pada UTBK 2020 ini,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)