SURABAYA (Suarapubliknews) – Relawan Fandi Utomo melakukan bersih-bersih bantaran Kali Brantas di Kampung Pulo Tegalsari Wonokromo, Rabu (11/3) sore. Puluhan orang yang mayoritas laki-laki ini memunguti sampah-sampah yang membanjiri pinggiran kali.
Aksi lingkungan ini bertujuan ingin menyampaikan pesan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih. Terutama di musim penghujan. Sebab, keberadaan sampah bisa berakibat bencana kepada manusia.
“Kalau musim hujan, sampah numpuk itu bisa sebabkan banjir, karena saluran tersumbat karena sampah,” kata Muhammad Kholik di sela-sela bersih kali.
Warga Kampung Pulo Tegalsari Kelurahan Wonokromo Kecamatan Wonokromo ini mengaku, warga yang tergabung dalam relawan Fandi Utomo memiliki inisiaitif sendiri membersihkan stren kali Brantas sisi selatan. Sebab, banyak sampah plastik dan rumah tangga yang ngambang dan mencemari lingkungan.
Memang, lanjutnya, setiap hari ada petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang beroperasi membersihkan sampah. Hanya saja, mereka hanya membersihkan sampah yang berada di tengah. Sementara di pinggir kali tidak dibersihkan. Sehingga warga sekitar memiliki inisiatif untuk membantu pemerintah.
Warga lainnya, Munaki menambahkan, mungut sampah, sangat bermanfaat terhadap kebersihan lingkungan. Terutama berdampak kepada kesehatan lingkungan dan warga.
“Kalau sampahnya dibuang ke tempatnya, ngak dibuang ke sungai yang merasakan manfaatnya masyarakat sendiri,” ujarnya.
Relawan Fandi Utomo bergerak bersama mengambil bagian dalam tindakan kepedulian terhadap lingkungan. Sebab, Fandi Utomo selalu memberi contoh bagaimana seharusnya menjaga lingkungan dengan baik.
“Pak Fandi Utomo selalu memberi nasehat agar lingkungan dijaga. Beliau itu tokoh yang tidak saja peduli kepada masyarakat, tetapi juga lingkungan supaya tetap asri dan nyaman,” ujarnya.
Munaki memastikan, Fandi Utomo sangat layak menjadi Wali kota Surabaya dalam Pilwali mendatang. Tokoh yang memiliki kepedulian yang tinggi kepada lingkungan menjadi solusi di tengah-tengah kondisi Surabaya yang kerap dilanda banjir.
“Kalau Surabaya ngak pengin banjir lagi, pak Fandi harus duduk menjadi wali kota,” tandasnya. (q cox)