SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Lomba senam dan bola voli wanita dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 resmi ditutup di Gelora Pancasila Surabaya, Sabtu (17/6/2023). Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) Kota Surabaya ini diikuti sekitar 3.348 orang peserta.
Acara penutupan dilakukan langsung oleh Ketua Perwosi Kota Surabaya Rini Indriyani. Kegiatan itu juga dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot.
Ketua Perwosi Kota Surabaya, Rini Indriyani mengaku bangga kepada seluruh peserta yang telah menampilkan terbaik. Ia pun mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba voli maupun senam Perwosi tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Sportivitas itu adalah yang utama, menang kalah adalah hal biasa. Ketika di lapangan kita bersaing memberikan yang terbaik, tetapi ketika di luar lapangan kita adalah keluarga besar Kota Surabaya,” kata Rini Indriyani dalam sambutannya.
Ia juga memaparkan bahwa sasaran perlombaan ini yang pertama adalah senam dan pertandingan bola voli antar kelurahan tingkat kecamatan. Setiap kelurahan itu mengirimkan 2 tim senam yang terdiri dari 5 peserta dan 1 official.
“Dan juga mengirimkan 1 tim bola voli, masing-masing terdiri dari 12 peserta dan 3 official. Untuk pelaksanaannya dibagi menjadi empat tahap, yaitu pada tanggal 3, 4, 10 dan 11 Juni 2023,” kata Bunda Rini, panggilan lekatnya.
Sedangkan untuk perlombaan antar kecamatan se-Kota Surabaya, Bunda Rini menyebut, bahwa masing-masing kecamatan mengirimkan 1 tim senam dan 1 tim bola voli. Pertandingan antar kecamatan dimulai pada tanggal 14-17 Juni 2023 di Gelora Pancasila Surabaya. “Kita bisa lihat bagaimana semangatnya para peserta lomba dan tentunya para suporter yang luar biasa,” ujarnya.
Senam antar kelurahan tingkat kecamatan ini diikuti sebanyak 1.512 orang peserta. Sedangkan untuk lomba bola voli antar kelurahan tingkat kecamatan, diikuti sebanyak 1.836 orang peserta. Para pemenang tersebut, mendapatkan uang pembinaan dan trophy.
“Untuk hadiah lomba antar kelurahan tingkat kecamatan, juara satu mendapatkan Rp2,5 juta. Lalu, juara dua Rp1,5 juta, juara tiga Rp1,250 juta dan juara harapan mendapatkan Rp1 juta,” terang Bunda Rini.
Sedangkan untuk lomba antar kecamatan se-Kota Surabaya, bagi juara satu mendapatkan hadiah Rp5 juta. Lalu, juara dua mendapatkan Rp3 juta dan juara tiga memperoleh Rp2 juta. Sedangkan untuk juara harapan, mendapatkan Rp1 juta.
“Karena melihat antusias yang luar biasa dari peserta, kami menambahkan Best Costume untuk para peserta lomba senam dan Best Supporter yang luar biasa semangatnya,” tutur Bunda Rini yang juga menjadi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya ini.
Bunda Rini memandang bahwa keguyuban dan kekompakan ini terlihat betul di masing-masing kelurahan dan kecamatan dalam perlombaan senam dan bola voli. Oleh sebabnya, ia berharap kekompakan ini ke depan dapat terus dipertahankan dalam hal apapun.
“Tetap pertahankan kekompakan ini dalam hal apapun, Insyaallah menjadi berkah. Ini merupakan agenda tahunan yang akan rutin kita lakukan dan tahun ini alhamdulillah sekalian untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke 730,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa perlombaan ini bukanlah menjadi ajang persaingan. Melainkan sebagai wadah untuk menyambung tali silaturahmi saling menguatkan antar saudara. “Bahwa kita hidup ini tidak bisa sendiri tanpa saudara. Siapa saudara kita, semua yang hadir di sini adalah saudara-saudara kita sampai Yaumil Qiyamah (Hari Akhir),” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dalam momen itu, Wali Kota Eri juga berharap, perlombaan senam Perwosi dan bola voli tersebut ke depan dapat menjadi agenda rutin tahunan. Lebih dari itu, ke depan juga diharapkannya lebih banyak lagi cabang olahraga (Cabor) yang akan dilombakan.
“Semoga senam ini bisa dilakukan setiap tahun. Kalau bisa (Cabor) bukan hanya voli dan senam. Karena wanita Surabaya ini banyak, jadi wanita-wanita itulah yang akan mengubah Surabaya menjadi kota yang luar biasa,” tutupnya. (q cok)