SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur optimistis industri kuliner masih terus bertumbuh, meski tahun ini ada Pemilihan Umum (Pemilu).
Tak hanya melakukan inovasi produk dan layanan, melalui asosiasi para pengusaha kuliner gencar melakukan kerja sama dengan berbagai pihak demi memberikan benefit yang lebih baik kepada mereka sendiri maupun konsumen.
Salah satunya dengan sudah terjalinnya kerja sama antara Apkrindo Jatim dengan BRI melalui transaksi non tunai alias cashless.
Ketua Apkrindo Jatim, Ferry Setiawan menuturkan, seiring dengan kemajuan teknologi finansial, transaksi pembayaran juga mengarah ke non tunai dan digital. Hal ini yang terus digalakkan kalangan perbankan.
“Dan Apkrindo sudah menjalin kerja sama dengan BRI untuk transaksi pembayaran baik melalui EDC (Electronic Data Capture) maupun QRIS. Sebagai rewardnya, BRI menggelar program World Culinary Tour kepada pengusaha di Apkrindo untuk diajak jalan-jalan ke luar negeri,” katanya di sela sosialisasi program World Culinary Tour Vol. 2 di Urban Wagyu West, Surabaya, Senin (15/1/2024).
Pihaknya menyambut baik program tersebut, guna mendorong program Bank Indonesia (BI) dalam rangka pembayaran non tunai di masyarakat. Bukan hanya para pelaku usaha, benefit juga akan dirasakan konsumen, karena masing-masing brand atau restoran akan berlomba-lomba memberikan diskon harga kepada konsumen yang melakukan transaksi EDC maupun QRIS melalui BRI.
“Jadi benefit ini dirasakan semua pihak, baik BRI, pengusaha, karyawan resto, pembeli, bahkan suplier karena juga ada program pembayaran melalui BRI,” jelasnya
Terkait program World Culinary Tour, Ferry menyebut, saat ini adalah merupakan gelaran kedua setelah sebelumnya program yang sama dengan tujuan jalan-jalan ke Malaysia.
“Yang sekarang tujuannya ke Jepang dengan jumlah peserta sekitar 30 pengusaha kafe dan restoran. Kami berharap di gelaran berikutnya jumlah peserta yang diajak bisa bertambah. Tentu masing-masing mempunyai strategi dalam menggenjot transaksi non tunai,” ujarnya.
Jumlah pengusaha yang tergabung di Apkrindo Jatim sendiri saat ini mencapai sekitar 300 lebih, dengan sekitar 1.000 brand kafe, restoran, hingga suplier.
Di tempat yang sama, Department Head of Retail Payment and Merchant BRI Regional Office Surabaya, Tiara Puspita menjelaskan bahwa selama ini kerja sama yang dilakukan dengan Apkrindo Jatim cukup erat dan mampu menggenjot jumlah merchant untuk transaksi pembayaran melalui kartu debit BRI maupun QRIS.
“Makanya supaya hubungan ini terus terjalin kami selalu menghadirkan program-program yang memberikan banyak benefit. Salah satunya program World Culinary Tour. Dan untuk volume dua ini akan berlangsung selama dua tahun yakni mulai 1 Januari 2024 sampai dengan 31 Desember 2025,” tandasnya.
Ada tiga negara yang akan disiapkan dalam periode kali ini, yakni Thailand, Hong Kong, dan Eropa. Sengaja tiga negara karena diharapkan bisa mengajak lebih banyak pengusaha kuliner, sehingga kesempatan mereka pun lebih besar.
“Untuk penentuan siapa yang berhak ikut adalah dengan memperbanyak transaksi EDC maupun QRIS BRI. Jadi dari jumlah transaksi, bukan nilai. Namun penilaiannya di Apkrindo karena mereka yang membuat report. Kalau dari BRI bisa jadi justru pencapaian merchant lebih besar. Karena ada beberapa yang transaksinya mencapai Rp 40 miliar satu tenant saja,” ungkap Tiara.
Dia bersyukur bahwa kesadaran masyarakat dalam menggunakan transaksi pembayaran non tunai terus meningkat. Untuk itu, BRI terus hadir dan aktif melakukan sosialisasi akan manfaat pembayaran non tunai.
BRI RO Surabaya mencatat, jumlah merchant pengguna EDC BRI di kantor wilayah Surabaya sebanyak 13.300 merchant, dimana sebanyak 8.300 berada di Surabaya. Sedangkan jumlah pengguna QRIS di Surabaya mencapai 300 ribu lebih.
“Selain food and beverage, merchant pengguna EDC dan QRIS BRI di bidang pendidikan, kesehatan, groceries, perdagangan, hotel, dan sebagainya. Kita masih butuh upaya untuk menjangkau semua,” tandasnya.
Meski begitu, Tiara optimistis jumlah pengguna dan transaksi non tunai oleh masyarakat akan terus meningkat. Tahun 2024 ini, BRI RO Surabaya menargetkan pengguna EDC bisa naik dua kali lipat, sedangkan QRIS mencapai tiga kali lipat dibanding pencapaian tahun 2023. (q cox, tama dini)