Hotel & RestoNasional

Jaringan Hotel Skye Suites Masuk Daftar 2020 Sydney’s Best Hotels Versi Luxuryhotelsguide

368
×

Jaringan Hotel Skye Suites Masuk Daftar 2020 Sydney’s Best Hotels Versi Luxuryhotelsguide

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) – Skye Suites Sydney yang didirikan di Sydney, Australia, oleh pengusaha kelahiran Indonesia. berhasil duduk di peringkat 35 dari 204 Hotel berbintang di Kota Sydney versi Tripadvisor. Pencapaian ini diraih kurang dari 2 tahun semenjak dibuka pada bulan Oktober 2018.

CEO Crown Group, Iwan Sunito mengatakan posisi Skye Suites Sydney mampu melampaui peringkat Shangri La (63) dan Swissotel Sydney (37) di Tripadvisor. “Ini adalah hasil yang sangat menggembirakan bagi kita semua, mengingat merek Skye Suites masih relatif baru, namun sudah berhasil meraih kepercayaan masyarakat di kota Sydney. Mungkin yang membedakan kami dengan hotel-hotel lainnya adalah pengalaman menginap yang kami tawarkan kepada para tamu kami,” katanya.

Dimulai dengan desain eksterior dan interior yang artistik, kolam renang dan lobby yang terinspirasi dari gua es, roof top yang menakjubkan serta kamar yang luas dari 43 m2 hingga 80 m2 dengan perlengkapan dari SMEG dan Vittoria. Ada tablet ‘concierge virtual’ di setiap suite bagi para tamu untuk mengakses layanan hotel.

Skye Suites Sydney dan Skye Suites Parramatta juga berhasil masuk daftar 2020 Best Hotels versi Luxury Hotels Guide dengan rata-rata penilaian di angka 8.9 atau masuk kategori Excellence. Kedua hotel telah mendapatkan penghargaan di HM Awards selama dua tahun berturut-turut, untuk kategori Best Serviced Apartment Property dan Best Tech Hotel.

Merek SKYE SUITES pertama kali diperkenalkan pada Agustus 2017 melalui pembukaan SKYE Suites Parramatta yang memukau, bagian dari pengembangan hunian mixed-use, ritel, dan hotel, V by Crown Group.

SKYE Suites kedua dibuka pada Oktober 2018 sebagai bagian dari menara hunian Arc by Crown Group yang memukau di 300 Kent St. Kawasan mewah dan menarik di jantung kota ini juga dirancang oleh Arsitek Koichi Takada yang lobi dan kolam renang dalam ruangan bertema “gua es”, telah menjadi salah satu spot yang paling Instagramed  di Sydney.

“Kinerja jaringan hotel kami juga berhasil melebihi ekspektasi kami sebelumnya. Jumlah pendapatan dan tingkat isian pada bulan Mei menjadi dua kali lipat dibandingkan bulan April dan pada bulan Juni tingkat isian mencapai 60% terutama pada akhir pecan. Sebuah hasil yang patut disukuri mengingat pandemik ini berhasil menggoyahkan perekonomian Dunia saat ini” jelas Iwan Sunito.

Ketika regulasi pembatasan perjalanan di Australia mulai memasuki masa relaksasi, SKYE Suites melihat peningkatkan pemesanan kamar disebabkan banyaknya tamu yang berusaha untuk terhubung kembali teman dan keluarga besarnya, dan sebuah tren mulai muncul: “kebersamaan” adalah kemewahan baru.

“Kebersamaan muncul sebagai tren terbesar untuk tahun 2020 dan seterusnya. Orang-orang ingin terhubung kembali dengan mereka yang telah terpisahkan selama beberapa bulan terakhir dan hotel-hotel merespons. Para tamu menelepon untuk bertanya apakah mereka dapat memesan dua atau tiga unit apartemen “connecting” sehingga mereka dapat menikmati liburan bersama anak-anak dan kakek-nenek di satu tempat, atau jika memiliki teman yang tinggal di luar kota akhirnya dapat bertemu Kembali dengan mereka di kota untuk wisata kuliner atau galeri,” paparnya.

SKYE Suites ketiga dibuka di atas stasiun kereta bawah tanah Green Square pada April 2020, dengan 90 unit kamar mewah yang interiornya khusus dirancang oleh Juliet Ashworth melalui CHADA. SKYE Suites ini terletak di Kawasan hunian yang dirancang oleh Koichi Takada Architects yang terkenal secara global dengan 18 toko ritel dan kuliner termasuk Butcher & The Farmer, Nam2 pho, Bashan Noodles, KFC, McDonalds dan Gong Cha bubble tea.

Bahkan semenjak dibuka kurang dari 3 bulan lalu, Skye Suites Green Square saat ini telah berhasil duduk di peringkat 143 dari 204 hotel versi Tripadvisor, melampaui pencapaian Skye Suites Sydney sebelumnya.

“Semenjak memasuki masa relaksasi, kami menemukan bahwa beberapa tamu masih memilih untuk terus bekerja dari kamar hotel kami, untuk kenyamanan dan fleksibilitas. Kami pikir akan ada cara baru untuk bekerja yang muncul dari situasi ini,” tutup Iwan sunito. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *