Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Jatim Talk: Bahas Perekonomian Jawa Timur, Ini Rekomendasi BI dan ISEI

249
×

Jatim Talk: Bahas Perekonomian Jawa Timur, Ini Rekomendasi BI dan ISEI

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan inovasi untuk mengakselerasi perekonomian Jawa Timur yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur menggelar seminar ekonomi bertajuk Jatim Talk. Kegiatan ini merupakan bagian dari Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jawa Timur tahun 2024 dan juga merupakan rangkaian dari kompetisi karya ilmiah bertingkat nasional, East Java Economic Forum (EJAVEC) 2025, yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2025.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak, menekankan pentingnya menjaga soliditas perekonomian Jawa Timur yang diperkirakan tumbuh sebesar 4,93% (yoy) pada tahun 2024. “Solidnya perekonomian Jawa Timur menjadi bekal menuju Indonesia Emas 2045 mendatang, sehingga perlu didorong terutama dalam mengantisipasi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks,” ujarnya.

Jatim Talk bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pemangku kepentingan mengenai potensi peningkatan produktivitas dan inovasi di sektor unggulan. Kegiatan ini juga menjadi forum diskusi untuk merumuskan rekomendasi strategis yang implementatif dalam mendukung ketahanan perekonomian Jawa Timur.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menekankan pentingnya merumuskan strategi kebijakan untuk mengoptimalkan kinerja ekonomi sektor unggulan di Jawa Timur.

Dalam acara tersebut, sejumlah narasumber terkemuka hadir, termasuk Prof. Ari Kuncoro dari Universitas Indonesia, Andhika P. Herlambang dari Bappeda Provinsi Jawa Timur, dan Fajar Hadi Pratama dari Kementerian PPN/Bappenas. Diskusi dipimpin oleh M. Barik Bathaluddin, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Timur diperkirakan akan membaik pada tahun 2025, didukung oleh permintaan domestik dan eksternal yang stabil. Ia menekankan perlunya akselerasi implementasi kebijakan yang terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi.

Sebagai rekomendasi utama, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengusulkan beberapa langkah strategis, antara lain:
• Penguatan dan industrialisasi sektor unggulan eksisting.
• Pengembangan sumber pertumbuhan baru, khususnya hilirisasi produk kimia dan migas, hilirisasi tembaga, dan industri pariwisata.
• Peningkatan integrasi antar moda transportasi.
• Pembangunan berbasis kawasan.
Fajar Hadi Pratama mengungkapkan bahwa dalam menghadapi ketegangan politik yang terus meningkat, langkah transformatif dan imperatif diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa investasi swasta dapat menjadi kunci untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada pengembangan sektor unggulan daerah.

Prof. Ari Kuncoro menambahkan bahwa transformasi ekonomi diperlukan untuk mendiversifikasikan sumber pertumbuhan ekonomi.

Andhika P. Herlambang menjelaskan bahwa strategi komprehensif telah dirumuskan untuk mendukung Indonesia Emas 2045 melalui program-program seperti Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, dan Jatim Lestari.

Prof. Soni Harsono dalam sambutannya juga mendorong kontribusi dari akademisi untuk menciptakan solusi konkret bagi tantangan ekonomi Jawa Timur melalui karya tulis, salah satunya melalui EJAVEC 2025.
Dengan adanya Jatim Talk, diharapkan dapat terwujud sinergi antara berbagai pihak untuk mendukung penguatan perekonomian Jawa Timur menuju masa depan yang lebih baik. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *