SURABAYA (Suarapubliknews) – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur Muhammad Nabil menjelaskan bahwa ajang ini memang sudah seharusnya dilakukan mengingat banyaknya atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia yang berasal dari Jawa Timur.
“Jadi, sejarahnya bulu tangkis Indonesia itu ya Jawa Timur. Kalau prestasi Jawa Timur jelek di bulu tangkis, itu bisa disebut ahistoris yaitu menyimpang dari sejarah bulu tangkis yang ada karena Jawa Timur punya andil besar melahirkan tokoh-tokoh bulu tangkis dunia,” tuturnya saat gala dinner bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (27/5).
Nabil juga mengatakan, event seperti ini merupakan jalan untuk mengakumulasi prestasi agar tujuan pragmatis KONI maupun insan pecinta olahraga dapat terpenuhi. “Bagaimana mendapatkan medali sebanyak-banyaknya adalah keinginan pragmatisme kita. Tapi caranya nggak boleh pragmatis, harus idealis. Yakni dengan membentuk sebuah event seperti ini, yang semakin sering dilakukan tentu semakin terakomodir dan mengerucut prestasi-prestasi itu,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Timur Tony Wahyudi mengatakan bahwa minat para atlet dalam menyambut Kejuaraan Piala Gubernur ini sangat besar. Bahkan, antusiasme para pendaftarnya menyaingi kejuaraan tingkat nasional. “Biasanya untuk event di tingkat nasional saja, pendaftarnya rata-rata mencapai 1.200-an. Tapi kali ini, baru dibuka saja sudah mencapai 1.046 atlet hanya dari Jatim saja,” ujarnya.
Tony melaporkan bahwa pendaftaran ini merupakan tahap awal. Pada setiap kelompok umur yang bertanding, akan ada 5 pemenang yang disiapkan untuk mengikuti Piala Presiden yang rencananya dihelat bulan Agustus mendatang.
“Mereka akan diberangkatkan untuk Piala Presiden pada bulan Agustus besok. Jadi mudah-mudahan ini terus berlanjut dan bibit-bibit atlet ini akan terus kami bimbing untuk bisa mewakili Jawa Timur,” harapnya. (Q cox, tama dinie)