BisnisPemerintahanPeristiwa

JREF 2025 Hasilkan Empat Rekomendasi Penguatan Investasi Manufaktur

82
×

JREF 2025 Hasilkan Empat Rekomendasi Penguatan Investasi Manufaktur

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Jawa Timur hari ini menggelar Java Regional Economic Forum (JREF) 2025, dengan fokus utama pada penguatan investasi sektor manufaktur sebagai mesin utama akselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa. Forum ini menghasilkan empat rekomendasi strategis untuk mengatasi tantangan infrastruktur, regulasi, dan pembiayaan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Ibrahim, menegaskan bahwa sinergi lintas sektor di seluruh Jawa adalah kunci untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif. “Jawa memegang peranan sentral dalam struktur ekonomi nasional. Melalui JREF 2025, kami merumuskan rekomendasi kebijakan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan, serta memperkuat sinergi kebijakan untuk percepatan realisasi investasi wilayah Jawa di sektor manufaktur,” ujarnya.

Menurut Ibrahim, upaya akselerasi investasi ke depan masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Untuk memitigasi hal tersebut, JREF 2025 menyepakati empat area strategi kunci: Penguatan Konektivitas dan Link and Match Ketenagakerjaan: Optimalisasi infrastruktur kawasan industri dan penyesuaian kurikulum vokasi agar selaras dengan kebutuhan industri manufaktur modern.

Percepatan Investasi Hijau: Mendorong kebijakan insentif khusus dan inovasi teknologi untuk investasi yang bertanggung jawab (ESG) serta mempercepat transisi menuju ekonomi hijau. Dukungan Insentif dan Perizinan: Perbaikan sistem perizinan dan pemberian insentif fiskal yang lebih terstruktur untuk menarik investor strategis, terutama yang bergerak di bidang hilirisasi komoditas unggulan.

Perluasan Akses Pembiayaan: Memperluas akses kredit dan sinergi promosi investasi terintegrasi se-Jawa, khususnya bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang menjadi bagian dari rantai pasok manufaktur.

Plt Asisten Perekonomian dan Pengembangan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim yang turut hadir dalam forum tersebut, menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah untuk mendukung rekomendasi ini.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen penuh untuk memfasilitasi dan menghilangkan hambatan investasi, terutama pada sektor energi terbarukan dan industri berbasis teknologi digital,” tegasnya.

Beliau menekankan bahwa Pemerintah hadir untuk memberikan kepastian, dukungan, dan fasilitasi agar investasi tidak hanya meningkatkan kapasitas industri besar, tetapi juga memperkuat ekonomi rakyat secara keseluruhan melalui penciptaan lapangan kerja berkualitas.

Dengan sinergi lintas sektor dan implementasi kebijakan berbasis bukti ini, JREF 2025 diharapkan dapat menjadikan wilayah Jawa sebagai fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *