BOJONEGORO (Suarapubliknews.net) –Sebagai pejabat di lingkungan Pemkab Bojonegoro yang baru saja bertugas selama satu tahun di bagian Humas, Heru memiliki konsep yang cukup jitu untuk lebih memberdayakan peran media di lingkungannya, terutama para wartawan di lingkungan kerjanya.
Mantan Camat ini berpandangan bahwa fungsi Kehumasan di lingkungan pemerintahan daerah lebih sebagai fasilitator yang menghubungkan antara para jurnalis yang bertugas dengan seluruh jajaran pemerintahaan daerahnya.
“Saya selalu siap dikontak oleh teman-teman jurnalis, jika ada pemberitaan atau informasi dari luar yang berkaitan dengan pemerintahan. Kami akan terus mencari dan berupaya untuk membuat kegiatan positip dan legal secara aturan agar berdampak kesejahteraan kepada kawan-kawan wartawan, meskipun nilainya belum masuk kategori cukup,” ucapnya disela-sela acara Road Show Work Shop SMSI-PWI Jatim beberapa hari lalu.
Tidak hanya itu, Heru juga mengaku lebih mengutamakan kebutuhan para jurnalis yang aktif mengikuti acara dan agenda resmi Pemkab Bojonegoro di lapangan.
“Jerih payah, keringat dan peran para jurnalis di lapangan ini juga harus dihargai, bahkan saya lebih mengutamakan itu ketimbang harus mengalokasikan anggaran APBD untuk biaya cetak tabloid yang bersifat intern itu, karena akan lebih efisien jika kami membantu share pemberitaan mereka ke seluruh jaringan,” sambungnya.
Untuk itu, dia berpendapat bahwa bagian humas tidak perlu mempunyai web atau portal sendiri, karena menurutnya tidak akan bisa menarik pembaca. Tetapi cukup dengan memberdayakan peran seluruh wartawan di lingkungannya.
“Belum baca saja, semua orang sudah bisa menebak bahwa isi beritanya pasti soal kebaikan pemerintahan dan bersifat subyektif, artinya tidak akan menarik untuk dibaca, oleh karenanya web dan portal kami tidak kami aktifkan, karena tidak ada gunanya,” tandasnya.
Heru menyadari jika di era digital saat ini, media jejaring sosial lebih efektif dibandingkan yang lain. Namun untuk validitas isu yang dimuat tetap merujuk kepada pemberitaan media, karena dianggap resmi dan tidak bisa dibuat main-main, apalagi hoax.
“Media yang resmi akan tetap menjadi rujukan masyarakat untuk menilai, apakah berita yang dilontarkan melalui jejaring sosial itu benar atau tidak, jadi peran media sangat penting dan diperlukan,” tambahnya.
Untuk itu, Heru mengaku akan tetap berusaha hadir jika mendapatkan ajakan atau undangan dari berbagai komunitas apalagi dari unsur media karena menurutnya akan menambah wawasan dan ilmunya di bidang kehumasan. (q cox)