SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melalukan berbagai terobosan dan inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik melalui beasiswa maupun bantuan pendukung lainnya. Sepanjang tahun 2024, Pemkot Surabaya telah memberikan beasiswa untuk 9.064 pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD), 9.319 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 20.356 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 3.196 mahasiswa.
Bantuan pendukung pendidikan berupa seragam dan membantu penebusan ijazah lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya bagi 487 pelajar SMA serta 1.243 pelajar SMK dan Madrasah Aliyah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, program tersebut sebagai upaya serius dalam mengentas kemiskinan dan memberikan akses pendidikan tinggi yang seluas-luasnya bagi keluarga miskin di Surabaya. Pasalnya, dengan adanya beasiswa ini, akan bisa membantu mengurangi beban pendidikan anak-anak Surabaya yang berasal dari keluarga miskin.
“Jadi, ini adalah investasi pendidikan Pemkot Surabaya dalam rangka menyiapkan generasi emas Surabaya,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (15/1/2024).
Tak berhenti disana, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga terus melakukan inovasi lainnya untuk memutus mata rantai kemiskinan lewat pendidikan. Pada bulan Juni 2024, ia mengagas program “1 Keluarga 1 Sarjana”. Dalam pelaksanaanya program tersebut didukung oleh para pelaku usaha dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menurutnya, kolaborasi tersebut menunjukan bahwa pembangunan Kota Surabaya dilakukan dengan semangat gotong royong. Sebab, pemkot tidak bisa bekerja sendiri dalam mensejahterahkan warga tanpa dukungan dan bantuan dari seluruh stakeholder.
Untuk mendukung pelaksanaan program “1 Keluarga 1 Sarjana”, Wali Kota Eri Cahyadi juga meresmikan Asrama Bibit Unggul yang berada di Jalan Villa Kalijudan Indah XV/Kav. 2-4 Surabaya, pada Senin (26/8/2024). Asrama itu dirancang sebagai tempat tinggal sekaligus pusat pendidikan akademik dan kebangsaan bagi anak-anak penerima manfaat program tersebut.
Pada saat peresmian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa anak-anak yang menetap di Asrama Bibit Unggul akan mendapatkan pendidikan akademik, serta dilatih melalui sekolah kebangsaan. Pembinaan itu dilakukan untuk mendisplinkan anak supaya mandiri ketika memasuki dunia kerja.
Baginya, adanya Asrama Bibit Unggul adalah salah satu impian Pemkot Surabaya yang terwujud untuk warganya. “Asrama ini, supaya anak-anak dari keluarga tidak mampu memiliki kesempatan meraih cita-cita setinggi langit mengangkat derajat keluarga,” tutur Wali Kota Eri Cahyadi.
Dalam mendukung pembelajaran di Asrama Bibit Unggul, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Di antaranya Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Surabaya.
Selain memberikan akses pendidikan untuk anak-anak di Kota Surabaya. Pemkot Surabaya juga memberikan beasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) kepada 713 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat SMP, SD dan TK se-Surabaya.
Beasiswa yang diserahkan pada Rabu (11/9/2024) itu, bertujuan mensejahterahkan dan mendukung profesi guru dalam membentuk akhlak generasi muda. Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, peran guru PAI di sekolah sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. “Tanpa bimbingan dari guru PAI, pembentukan akhlak anak-anak tidak akan optimal,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Program-program yang dilakukan Pemkot Surabaya selama tahun 2024 pun membuahkan hasil dengan peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di angka 84,69. Hasil tersebut, meningkat 0,70 poin atau 0,83 persen dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 83,99.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa kenaikan rata-rata IPM Surabaya mencapai 0,58 persen per tahun selama periode 2020–2024, dimana hal itu melampaui ekspektasi Pemkot Surabaya yang menargetkan IPM sebesar 85 persen pada tahun 2026.
“Dengan masa kepemimpinan berjalan 3,5 tahun, dengan dua tahun fokus pada penanganan COVID-19, IPM sudah mencapai 84,69 persen,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Ia juga menegaskan bahwa pencapaian ini tak lepas dari kolaborasi bersama antara jajaran Pemkot Surabaya dan masyarakat. (q cox)