KOTA KEDIRI (Suarapubliknews) – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak membagikan 200 paket produk berisi ikan segar dan olahan ikan kepada masyarakat terutama lansia serta anak-anak yang ada di Kota Kediri.
200 paket yang masing-masing berisi 2 kg ikan segar yakni ikan patin, berbagai olahan ikan seperti kerupuk kulit ikan, abon ikan, sumpia ikan, dua kaleng ikan sarden, stick ikan dan onde-onde ini dibagikan Arumi saat acara Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kantor Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (5/10).
Arumi mengatakan, pembagian paket yang dilakukan bersamaan dengan kampanye Gemarikan ini rutin dilakukan bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan konsumsi ikan, namun sekaligus untuk mempercepat angka penurunan stunting di Jatim.
“Seperti kita tahu, ikan ini kandungan gizinya sangat tinggi ada omega 3, protein, serta mengndung berbagai gizi dan vitamin. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak, meningkatkan daya tahan tubuh dan ini erat kaitannya untuk menekan angka stunting terutama di Kota Kediri,” katanya.
Menurutnya, angka prevalensi stunting di Kota Kediri sebesar 15,7 persen. Angka ini hampir mendekati angka yang ditargetkan Presiden Jokowi di Tahun 2024 mendatang yaitu angka stunting di Jatim sebesar 14 persen.
“Angka ini menggambarkan sebetulnya stunting di Kota Kediri cukup rendah yakni menduduki ranking ke 8 angka stunting rendah. Namun kita tetap harus optimis dan terus berupaya agar ke depan angka stunting di Kota Kediri bisa terus turun. Caranya yakni dengan memberikan makanan bergizi yakni konsumsi ikan,” lanjutnya.
Sedangkan untuk tingkat konsumsi ikan, lanjut Arumi, pencapaian angka konsumsi ikan Kota Kediri sebesar 32,6 kg per kapita per tahun. Sementara tingkat konsumsi ikan Provinsi Jatim 45,58 kg per kapita per tahun.
Angka ini sebetulnya prestasi karena Kota Kediri tidak ada wilayahnya yang lautan. Jadi sebetulnya antara ikan laut maupun ikan tawar itu gizinya sama baiknya. Kalau misalnya Kota Kediri terkenal dengan tahu, yang merupakan protein nabati, mulai sekarang bisa dilengkapi dengan protein hewani yakni ikan. Sehingga gizinya bisa jauh lebih baik.
“Sebetulnya tidak harus ikan mahal, namun banyak jenis ikan dengan harga terjangkau tapi nilai gizinya tinggi. Dengan begitu tidak membebani keuangan keluarga. Contohnya adalah ikan patin yang kandungan gizinya sangat tinggi,” imbuhnya.
Di akhir, Arumi berharap bantuan produk perikanan ini mampu menjadi stimulus sehingga kebiasaan mengkonsumsi ikan terutama di rumah tangga menjadi meningkat. “Investasi yang bagus untuk anak-anak kita salah satunya dengan memberikan gizi yang bagus, karena ibaratnya sebutir nasi pun yang mereka makan adalah sarana untuk mereka bertumbuh. Jadi ini investasi jangka panjang yang dampaknya akan terasa beberapa tahun ke depan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Forikan Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar menyambut baik diselenggarakannya Kampanye Gemarikan di Kota Kediri. Apalagi menurutnya, dari tahun ke tahun angka konsumsi ikan Kota Kediri terus meningkat.
“Ini tentu patut kita syukuri karena waktu itu masih masa pandemi. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih telah memilih Kota Kediri sebagai lokasi Kampanye Gemarikan saat ini, dan kami berharap angka konsumsi ikan masyarakat disini terus meningkat,” katanya. (Q cox, tama dini)