JAKARTA (Suarapubliknews) – PT. PP (Persero) Tbk, terus mengembangkan berbagai konsep strategi perusahaan (corporate strategy) yang akan diterapkan dalam menjalankan roda bisnis perusahaan ditengah pandemi.
Direktur Utama Perseroan Novel Arsyad mengatakan Pengembangan strategi perusahaan tersebut dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan. Adapun strategi defensif yang dilakukan oleh Perseroan selama masa pandemi, antara lain: melakukan divestasi, cashflow leadership, restrukturisasi hutang, reorganisasi perusahaan, customer focus, selective & reduce capex, cost reduction strategic, dan tight money policy.
Sedangkan, strategi ofensif akan dilakukan bertahap setelah wabah pandemi, antara lain: ekspansi market, implementasi teknologi (IT), sinergi dengan BUMN, kolaborasi dengan investor asing, diversifikasi yang sejalan dengan core utama, dan transformasi business line.
“Sejalan dengan visi perusahaan, yaitu Menjadi Perusahaan Konstruksi, EPC, dan Investasi yang Unggul, Bersinergi, dan Berkelanjutan di Kawasan Asia Tenggara, Perseroan sebagai salah satu perusahaan BUMN terkemuka di Indonesia tetap semangat dan optimistis dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini maupun di masa depan dengan terus menggali semua potensi dan peluang yang ada untuk meningkatkan daya saing baik di dalam maupun luar negeri,” katanya.
Dengan melakukan kolaborasi berbagai lini bisnis yang dimiliki oleh perusahaan saat ini, Perseroan berharap dapat meningkatkan nilai tambah (value added) perusahaan. Melalui kolaborasi lini bisnis tersebut, Perseroan berkeyakinan mampu membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidasikan serta mengkoordinasikan setiap aktifitas perusahaan guna peningkatan kinerja perusahaan.
Melalui kolaborasi ini juga akan meningkatkan daya saing perusahaan khususnya dalam menghadapi iklim persaingan yang semakin ketat saat ini. Dengan kolaborasi yang dilandasi tata nilai dan perilaku yang bertanggung jawab diharapkan mampu memberikan kekuatan kepada PT.PP untuk mampu tumbuh secara berkelanjutan.
Saat ini, Perseroan membagi lini bisnis perusahaan menjadi Construction dan Investment, dimana untuk bisnis Construction terdiri dari jasa Building, Civil, EPC, Specialist, Plant, dan Equipment sedangkan bisnis Investment terdiri dari bidang Infrastruktur, Energi, dan Properti.
“Perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp10,05 triliun sampai dengan akhir Juli 2020. Sampai dengan Juli 2020 ini, Perseroan berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 40% dari total target yang ditetapkan oleh Manajemen Perseroan, yaitu sebesar Rp25,53 triliun di akhir tahun 2020 sehingga Manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai,” lanjut Novel.
Pencapaian kontrak baru sebesar Rp10,05 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar 87% dan Anak Perusahaan sebesar 13%. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan Juli 2020 antara lain: RDMP JO sebesar Rp1,80 triliun, SPAM Pekanbaru sebesar Rp1,26 triliun, Bogor Apartement sebesar Rp1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp817 miliar, Sport Centre Banten Rp794 miliar, SGAR Alumina Rp660 miliar, RDMP Reguler Rp576 miliar, Jalan Kendari-Toronipa Rp412 miliar, dsb.
Sampai dengan Juli 2020, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar 45%, disusul oleh Pemerintah sebesar 31% dan Swasta sebesar 24% dari total perolehan kontrak baru. Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu: Gedung sebesar 31%, Oil & Gas sebesar 27%, Jalan & Jembatan sebesar 14%, Irigasi sebesar 14%, Power Plant sebesar 10%, dan Lain-lain sebesar 3%. (q cox, tama dinie)