BisnisJatim Raya

Kenali Lebih Dalam Kebudayaan Tiongkok Melalui Lomba Vlog dan Poster

133
×

Kenali Lebih Dalam Kebudayaan Tiongkok Melalui Lomba Vlog dan Poster

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Program Studi Bahasa Mandarin UK Petra bertajuk Learn, Play, Explore China (LPE) menggelar Into The Chinese Culture untuk lebih mengenal kebudayaan Tiongkok.

ketua panitia Sherly Paulina Lin mengatakan Kompetisi yang digelar secara online ini berhasil mengumpulkan 47 karya poster dari 43 SMA se-Indonesia dan 27 karya video story telling dari 22 SMA se-Indonesia.

“Kami ingin mengenalkan sekaligus menambah pengetahuan mengenai kebudayaan Tiongkok. Akan ada dua bentuk yaitu lomba desain poster dan story telling Semoga dengan adanya acara ini akan meningkatkan minat para peserta akan kebudayaan Tiongkok,” katanya.

Kompetisi yang sifatnya individu ini, membebaskan para pesertanya yaitu memilih salah satu lomba atau mengikuti keduanya. “Dalam kompetisi ini para peserta dapat membahas mengenai kebudayaan Tiongkok seperti suku-suku di Tiongkok, hari raya, makanan, tempat bersejarah dan masih banyak lagi lainnya,” urai Sherly.

Peserta lomba desain poster diminta membuat poster dalam bentuk digital menggunakan Adobe Photoshop atau CorelDraw dengan ukuran A3. Dapat menggunakan Bahasa Mandarin atau dicampur dengan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk kompetisi story telling para peserta diminta membuat sebuah vlog dan wajib bercerita dalam Bahasa mandarin dengan durasi 3-5 menit.

Para pemenang akan mendapatkan hadiah dengan total Rp 4.500.000. Kompetisi desain poster juara pertama diraih oleh Athena Aileen dari SMAK St. Louis 1, Surabaya sedangkan untuk story telling diraih oleh Cynthia Laurene dari SMAK Hikmah Mandala, Banyuwangi.

Dosen Bahasa Mandarin UK Petra Budi Kurniawan, S.Kom., B.A., M.Hum mengatakan Karya Athena cukup unik, ia mengangkat mengenai nuansa duka dalam rangka hari raya Qingming yaitu hari raya ziarah. “Desainnya cute tetapi informatif. Ia berhasil merubah nuansa duka menjadi lebih bersahabat tetapi tetap respectful. Informasi yang disajikan naratif dan mudah dicerna,” katanya.

Sedangkan menurut salah seorang juri, Elisa Christiana, B.A., M.A., M.Pd aksi story telling Cynthia Laurene leih bagus dan natural dibandingkan yang lainnya. “Cynthia lebih serius dalam persiapannya dengan menambahkan gambar dan berbagai properti,” katanya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *