Jatim Raya

Ketua Bappilu Demokrat Surabaya Nilai Kritikan dan Usulan Sukadar “Konyol”

106
×

Ketua Bappilu Demokrat Surabaya Nilai Kritikan dan Usulan Sukadar “Konyol”

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Kritik keras dari Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Sukadar soal kemunculan Cawagub Emil Dardak di kegiatan Car Free Day (CFD) di masa kamapanye, spontan mendapatkan respon dari Ketua Bappilu DPC Demokrat Surabaya Herlina Harsono Njoto.

Menurut Herlina, Emil Dardak dan istrinya Arumi, hanya datang untuk menikmati Car Free Day semata. Maka wajar saja, setelah disibukkan dengan berbagai kegiatan sebagai Cawagub, beliau ingin merasakan lenggangnya Surabaya disaat CFD.

“Terkait foto bersama warga, saya kira itu normal,” tuturnya. Senin (5/3/2018)

Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan jika telah banyak yang mengetahui sosok Emil dan Arumi yang notabene public figure, dan ingin mengabadikan saat bertemu dengan idolanya.

Tidak hanya itu, Herlina juga menegaskan jika pernyataan protes dari Sukadar Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya justru menunjukkan rasa ketakutannya.

“Saya kira itu hanya ketakutan akan kekalahan pada kompetisi Pilgub Jatim,” tegasnya.

Herlina juga tidak sepakat dengan usulan Sukadar terkait pemanggailan beberapa pohak terkait. Bahkan dinilainya sebagai tindakan yang konyol.

“Saya yakin bahwa DPRD Surabaya tidak akan melakukan hal konyol dengan mengundang rapat Emil Dardak, Arumi Bachsin, dan KPU Surabaya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, seperti yang diberitakan media ini beberapa jam lalu, Sukadar Ketua Fraksi FPDIP yabg juga anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya, menilai jika kemunculan Emil muncul tiba-tiba di CFD dan Taman Bungkul dianggap tidak etis.

Alasannya, pada diri Emil melekat status formal sebagai Calon Wakil Gubernur, sejak ditetapkan KPU Jawa Timur 12 Januari 2018. Konsekuensi atas status formal itu diatur dan diikat oleh UU Pilkada dan Peraturan KPU. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *