KOTA MALANG (Suarapubliknews) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak menyebutkan bahwa berwirausaha dapat menjadi salah satu solusi mencegah terjadinya permasalahan pernikahan dini.
Arumi mengatakan, diskusi seputar pemecahan masalah pernikahan dini lahir dari dialognya dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP & PA) yang sejak I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Di mana, ia menjelaskan bahwa bisnis punya pengaruh dan manfaat secara tidak langsung kepada sektor-sektor lainnya, khususnya sektor sosial.
“Ibu Menteri bilang kalau mereka sudah coba bikin audiensi dengan para penghulu untuk jangan mau menikahkan anak di bawah umur. Tapi sulit, karena kenyataan di lapangan hal-hal seperti ini tidak terlalu efektif. Karena kemudian nanti penghulu sendiri akan memiliki banyak alasan. Seperti tidak bisa menghindari, harus bisa menikahkan, dan sebagainya,” katanya saat membuka Workshop Penguatan Usaha KUKM Manajerial di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, Senin (30/5).
Lebih jauh, Arumi menjelaskan bahwa setelah mencari solusi yang sekiranya tepat, berwirausaha menjadi salah satu jalan keluar yang cocok. Karena selain peningkatan mutu pendidikan, berwirausaha juga dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga masyarakat tidak akan menikahkan anak-anak untuk mengurangi beban.
“Saat dicari formulanya, yang paling pas ternyata adalah meningkatkan derajat atau strata ekonomi dari sebuah keluarga terutama si individu anak ini sendiri. Dan yang menjadi jalan keluarnya adalah berwirausaha. Ketika seseorang, terutama perempuan, sudah bisa meraaa berdikari, maka permasalahan sosial yang biasa menimpa perempuan secara otomatis akan berkurang. Karena perempuan itu sendiri sudah bagus, strong, dan percaya diri,” ungkapnya.
Arumi juga menerangkan bahwa solusi ini relatif dapat dilakukan oleh semua rentan umur. Sehingga tidak ada batasan terkait siapa yang bisa melakukannya, terlebih bisnis memiliki banyak jenis dan model yang bisa diaplikasikan.
“Kita bisa lihat banyak sekali kasus-kasus inspiratif di mana anak-anak yang mungkin masih dalam usia sekolah mampu membuat produk. Inilah yang biasa kita sebut sebagai ekonomi kreatif,” jelasnya.
Selain itu, bisnis juga bermanfaat bagi sektor perekonomian Indonesia dan daerah. Maka dari itu, Arumi berharap agar apa yang diajarkan dalam workshop dapat diaplikasikan langsung oleh peserta.
“Setelah 2 tahun pandemi ini, UKM lah yang menjadi harapan kami untuk kebangkitan Jawa Timur dan ekonomi di Jawa Timur. Jadi sukses terus, bapak-ibu sekalian. Mudah-mudahan workshop kali ini betul-betul bisa dimanfaatkan, teori-teori itu bisa diaplikasikan, dan hasilnya mudah-mudahan bisa sesuai dengan harapan kita semua,” harapnya.
Sebagai informasi, Workshop Penguatan Usaha KUKM Manajerial kali ini bertema “Bisnis Model Kanvas Merupakan Strategi Pemasaran yang Efektif “. Pelatihan diikuti oleh 52 anggota Dekranasda se-Jatim dan dilangsungkan selama 2 hari, yakni 30 – 31 Mei 2022. (Q cox, tama dinie)