SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur yang dipimpin Dudung Rudi Hendratna menyelenggarakan konferensi pers terkait perkembangan ekonomi regional dan realisasi APBN hingga 31 Mei 2025. Perekonomian Jawa Timur tumbuh 5,00% (yoy) pada triwulan pertama 2025, menjadi kontributor kedua terbesar PDRB Pulau Jawa sebesar 25,11%, didukung oleh permintaan domestik kuat, inflasi terkendali, dan penciptaan lapangan kerja.
Inflasi Jawa Timur pada Mei 2025 tercatat 1,22% (yoy), lebih rendah dari nasional 1,60%, dengan deflasi disebabkan oleh turunnya harga komoditas pangan akibat panen raya. Nilai ekspor meningkat menjadi US$2,18 miliar, dominan dari sektor industri pengolahan, dengan tujuan utama Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 109,38 menunjukkan daya beli petani membaik.
Realisasi Pendapatan Negara di Jawa Timur mencapai Rp97,89 triliun atau 34,64% dari target, dengan penerimaan perpajakan Rp94,48 triliun dan PNBP Rp3,42 triliun. Realisasi Belanja Negara mencapai Rp47,91 triliun (37,89%), termasuk belanja K/L dan Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp33,88 triliun.
Dudung Rudi Hendratna menyatakan, Kinerja APBN Jawa Timur hingga Mei 2025 menunjukkan pengelolaan fiskal yang disiplin dan efektif, mendukung stabilitas ekonomi dan keberlanjutan pembangunan daerah. “Kami optimis realisasi belanja dan pendapatan akan terus meningkat seiring program pemerintah yang tepat sasaran,” katanya.
Program prioritas daerah seperti Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih juga menunjukkan capaian signifikan dengan tingkat penyaluran yang terus meningkat. Realisasi TKD sebesar Rp19 triliun atau 22,82% dari target mendukung layanan publik di berbagai sektor. (q cox, tama dini)
