SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) periode November 2022 mengindikasikan kinerja penjualan eceran mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan November 2022 yang tercatat sebesar 415,1, meningkat dari 408,9 di bulan Oktober 2022, atau tumbuh 1,5% (mtm).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Jawa Timur, Budi Hanoto dalm keterangan terlulisnya menyebutkan kinerja yang meningkat ini sejalan dengan IPR Nasional periode November 2022 yang tercatat sebesar 203,5, tumbuh 0,4% (mtm).
“Peningkatan penjualan eceran Kota Surabaya utamanya bersumber dari kelompok Makanan, Minuman, & Tembakau (2,1%, mtm) serta Peralatan Informasi dan Komunikasi (0,5%, mtm).,” sebutnya.
Pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh sejumlah sektor lainnya yang mengalami kontraksi, terutama Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya (-5,7%, mtm) serta Suku Cadang dan Aksesori (-2,2%, mtm). Secara tahunan, kinerja penjualan eceran tumbuh sebesar 6,1% (yoy).
Kinerja penjualan eceran Desember 2022 diprakirakan meningkat didorong oleh meningkatkan permintaan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal serta periode libur akhir tahun. Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2022 diprakirakan sebesar 432,4, meningkat dari 415,1 di bulan November 2022, atau tumbuh 4,2% (mtm).
Beberapa kelompok yang mengalami pertumbuhan positif adalah kelompok Makanan, Minuman, & Tembakau yang tumbuh 4,6% (mtm); Suku Cadang dan Aksesori (2,3%, mtm); Peralatan Informasi dan Komunikasi (1,0%, mtm); serta subkelompok Sandang (0,2%, mtm).
Secara tahunan penjualan eceran bulan Desember 2022 diprakirakan mengalami pertumbuhan sebesar 0,2% (yoy). Dari sisi harga, responden memprakirakan intensitas tekanan inflasi mengalami penurunan pada Februari 2023 (3 bulan mendatang) dan Mei 2023 (6 bulan yang akan datang).
Indeks Ekspektasi Harga Umum Februari 2023 sebesar 114,4, lebih rendah dari Januari 2023 yang sebesar 155,6. Selanjutnya, Indeks Ekspektasi Harga Umum Mei 2023 sebesar 120,0, lebih rendah dari April 2023 yang sebesar 147,8.
Responden menginformasikan penurunan intensitas tekanan inflasi diprakirakan sejalan dengan stok barang yang mencukupi. (q cok, tama dini)