SURABAYA (Suarapubliknews) – Suasana duka dan berkabung atas tragedi Kanjuruhan masih dirasakan oleh segenap elemen masyarakat Jawa Timur. Untuk itu, di tengah kekhidmatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Islamic Center, Surabaya, Minggu (9/10) malam, secara khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat yang hadir langsung maupun virtual untuk turut melakukan doa bersama bagi para korban tragedi Kanjuruhan.
Tak hanya itu, doa bersama juga dilakukan secara online melalui sejumlah kanal live streaming baik dari akun Gubernur Khofifah maupun youtube MMC Kominfo dan beberapa chanel lainnya.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi tersebut diawali dengan pembacaan shalawat yang dipimpin oleh Habib Mustofa. Dengan khusyuk para tamu undangan khidmat larut dalam lantunan shalawat menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Baru setelah rangkaian pembacaan shalawat selesai, doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan dimulai. Dengan dipimpin langsung oleh KH. Ahmad Muzakki Al Hafidh tampak seluruh tamu undangan berdoa dengan khusyuk seraya mengangkat kedua tangan dan menundukan kepala.
“Di momen yang penuh khidmat dan berkah ini, kami kembali meminta agar seluruh elemen masyarakat, mulai dari ratusan driver ojol, pimpinan dan staf OPD, pimpinan dan staf BUMD, pimpinan ormas keagamaan, hingga TNI/POLRI ikut hadir bersama-sama guna memanjatkan doa bagi para korban tragedi Kanjuruhan. Ini merupakan kesekian kalinya saya mengajak semua elemen untuk memanjatkan doa bagi korban tragedi Kanjuruhan. Kegiatan kirim doa ini terus kami lakukan seiring dengan proses investigasi yang sedang berjalan,” tutur Gubernur Khofifah.
Doa dipanjatkan dengan memohon pada Allah SWT agar para korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, berpulang dalam panggilan khusnul khatimah, diampunkan segala khilaf dan dosa. Dipanjatkan pula harapan agar semua amal kebaikan para korban diterima Allah. Serta keluarga yang ditinggalkan diharapkan mendapatkan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan.
“Ada 131 orang yang meninggal dunia dampak dari tragedi Kanjuruhan. Mari kita doakan semuanya. Mudah-mudahan yang meninggal amal ibadahnya diterima Allah, semua khilafnya diampuni Allah dan beliau-beliau dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah, Al-Fatihah,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa sampai saat ini masih ada beberapa korban yang mendapatkan perawatan intensif di ICU. Untuk mereka, ia juga mendoakan agar korban yang masih dirawat segera mendapatkan kesembuhan. “Mari kita doakan agar mereka yang masih dalam masa perawatan segera diberi kesembuhan. Supaya bisa beraktifitas seperti biasanya, aamiin,” turutnya.
Gubernur Khofifah menuturkan bahwa tragedi Kanjuruhan merupakan duka mendalam bagi masyarakat Jawa Timur, serta duka bagi sepak bola Indonesia. Sehingga, dirinya mengharapkan dengan sangat agar kejadian tersebut tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Selain itu Gubernur Khofifah juga menyampaikan harapannya agar investigasi yang tengah dilakukan oleh berbagai tim khususnya tim gabungan inpedenden pencari fakta segera tuntas terselesaikan. “Kita berharap agar tim yang telah dibentuk pemerintah bisa tuntas melakukan investigasi. Dengan harapan ke depan tragedi seperti ini tidak akan pernah terulang,” pungkasnya.
Sebagai informasi bahwa sejak hari pertama tragedi terjadi, begitu mengetahui ada banyak korban meninggal dunia, Gubernur Khofifah langsung meminta Masjid Nasional Al Akbar untuk menyelenggarakan sholat Ghoib.
Atas perintah Gubernur Khofifah, sholat ghoib dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Oktober 2022 di Masjid Nasional Al Akbar. Tak hanya itu, di hampir semua event kegiatan, Gubernur Khofifah juga senantiasa memimpin doa untuk korban tragedi Kanjuruhan.
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir sejumlah jajaran forkopimda Jatim. Seperti Wagub Emil Elestianto Dardak, Kasdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim, Perwakilan Kajati Jawa Timur, Sekdaprov Jatim, serta berbagai pimpinan ormas keagamaan serta elemen masyarakat. Termasuk di antaranya para driver ojek online dan masyarakat secara umum. (Q cox, tama dini)