SURABAYA (Suarapubliknews) – Hasil Konfercab PDI Perjuangan Jatim yang menunjuk Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC Kota Surabaya, ternyata menuai protes keras dari jajaran pengurus tingkat Kecamatan (PAC) se Surabaya.
Pasalnya nama yang direkomendasi DPP untuk jabatan Ketua DPC dianggap tidak sesuai dengan aspirasi hasil rapat di tingkat PAC dan Muscab tingkat DPC.
Pernyataan ini disampaikan Iwan Tjandra Laksàna Ketua PAC PDIP Kecamatan Sawahan Kota Surabaya, yang mengatakan bahwa seharusnya sesuai usulan hasil rapat PAC, yang memang memunculkan satu nama yakni Whisnu Sakti Buana (WS).
“Sebelum diskors, teman-teman utusan konfercab dari 31 Kecamatan se Surabaya membuat pernyataan yang isinya menolak rekomendasi DPP, karena dinilai tidak sesuai mekanisme yang tertuang dalam Peraturan Partai No 28 tahun 2019 hasil Rakernas,” ucapnya kepada media ini. Minggu (7/06/2019)
Menurut Iwan, untuk penentuan Ketua Cabang harus melalui rapat pengurus anak cabang tingkat kecamatan.
“Jika surat protes kami tidak dianggap, kemungkinan besar teman-teman akan mundur semua,” tandasnya.
Perlu diingat, kata Iwan, perolehan suara PDIP Surabaya di Pileg 2019 kemarin itu meningkat meski jumlah kursinya tetap.
“Jangan DPP membuat situasi tidak kondusif dan tidak solid. Kalau cuma ngomong tok tapi perolehannya tidak meningkat itu sama dengan omong kosong, ini penilaian kami sudah obyektif,” protesnya
Oleh karenanya, Iwan yang mengaku mewakili pengurus PAC yang lain meminta kepada DPP untuk objektif dalam menilai.
“Jangan sampai hanya karena kepentingan oknum lantas tidak mengindahkan aspirasi PAC, bahkan terkesan diabaikan, padahal mekanismenya sudah dilalui. Karena bunyinya masih rancangan, seharusnya masih bisa dirubah,” pungkasnya. (q cox)