TANAH BUMBU (Suarapubliknews) – Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan pelatihan optimalisasi teknologi bioflok ikan nila di Desa Sarimulya Kecamatan Mantewe, Selasa (22/06/2021).
Dipasilitasi Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu bekerjasama dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP),
Pelatihan bioflok ini diperuntukkan bagi pembudidaya ikan air tawar yang ada di desa-desa wilayah Kecamatan Mantewe, dengan menghadirkan peneliti Prof. Dr. Ir. Estu Nugroho, M.Sc dari BRSDM-KP sebagai narasumber.
Kepala Desa Sarimulya Mukhlisin dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan jajarannya, terutama Dinas Perikanan atas terselenggaranya kegiatan itu.
Ia berharap, pelatihan bisa berdampak banyak dan maksimal, sehingga lebih banyak lagi pembudidaya ikan air tawar yang menggunakan teknologi bioflok.
“Sementara ini baru di Desa Sarimulya yang memanfaatkan bioflok, semoga nanti akan lebih banyak pembudidaya di Mantewe yang menggunakannya, hingga dapat memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” ungkap Mukhlisin.
Selain itu, Mukhlisin juga meminta bantuan dari pemerintah daerag agar ada program pembibitan indukan. Hal ini agar para pembudidaya bisa memperoleh bibit ikan dengan mudah, karena selama ini sering ditemukan kendala tidak tersedianya bibit di pasaran saat memasuki waktu tebar bibit yang mengakibatkan target waktu panen ikan bergeser.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rahmat Prapto Udoyo menyampaikan masyarakat harus antusias terhadap pelatihan itu, karena seiring dengan visi misi Bupati dalam menciptakan masyrakat yang mandiri.
“Ini adalah kesempatan untuk mandiri. Kita harus bekerja, tidak boleh berleha-leha. Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional masih minus, tapi ekonomi Tanah Bumbu masih tetap tumbuh,” ujarnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari kemandirian dalam membentuk ketahanan pangan. Karena sistem bioflok ini tidak memakan tempat, ramah lingkungan, sehingga biaya yang diperlukan bisa ditekan.
“Tolong dimanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Tanyakan dengan narasumber hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan sistem bioflok ini,” pintanya.
Ia juga mendorong Dinas Perikanan untuk terus membina para pembudidaya ikan air tawar, tidak hanya di Desa Sarimulya atau Kecamatan Mantewe, namun juga desa lainnya.
Kedepan nanti Rahmat menggambarkan, pengembangan budidaya ikan air tawar mampu menyediakan tidak hanya ikan saja, namun hingga daging ikan dalam kemasan.
Dengan potensi ekonomi melalui sistem bioflok ikan nila itu maka bisa dibangun masyarakat yang mandiri dalam upaya membangun Kabupaten Tanah Bumbu menjadi lebih baik.
Turut berhadir dalam kegiatan itu Plt Kepala Dinas Perikanan Yulian Herawati dan jajaran, Pemerintah Kecamatan Mantewe dan beberapa kepala desa di Kecamatan Mantewe. (q cox, Imran)