SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur telah menjalin kerja sama dengan Wahyoo Group, sebuah venture builder yang fokus pada pemberdayaan UMKM kuliner, untuk mendukung perkembangan industri kuliner di Jawa Timur. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) berlangsung di Stjerne Dining Brew, Tegalsari, Surabaya, dihadiri oleh sekitar 50 pelaku UMKM kuliner.
Ketua Apkrindo Jatim, Ferry Setiawan, menyatakan bahwa kolaborasi ini akan membawa inovasi digital melalui aplikasi Qpon, yang dirancang untuk meningkatkan penjualan dan daya saing anggota Apkrindo. “Kerja sama ini harus bersifat mutualisme, saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Wahyoo hadir sebagai penyedia platform, sementara kita sebagai end user yang memiliki keterkaitan langsung dengan konsumen,” ungkapnya.
Ferry menekankan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan langkah konkret untuk membangun ekosistem kuliner yang lebih kuat di Jawa Timur. “Dengan dukungan dari Wahyoo Group dan pemanfaatan teknologi, kami berharap para pengusaha kuliner dapat lebih berdaya saing dan mampu bertahan di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan,” ujarnya.
Kerja sama ini muncul sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang kurang kondusif, yang berdampak pada sektor kuliner di Jawa Timur. Laporan dari Katadata Insight Center 2023 dan SMESCO menunjukkan bahwa 63,9% pelaku UMKM kuliner di Indonesia mengalami penurunan pendapatan lebih dari 30% akibat tingginya persaingan dan perubahan pola konsumsi.
Di Surabaya, pelaku usaha menghadapi tantangan seperti persaingan ketat dengan banyaknya restoran baru, keterbatasan modal untuk ekspansi, dan kurangnya akses pemasaran digital.
Founder & CEO Wahyoo Group, Peter Shearer, menambahkan bahwa aplikasi Qpon memberikan keuntungan bagi pelanggan dan pelaku usaha. “Konsumen bisa mendapatkan harga lebih murah melalui berbagai diskon yang ditawarkan, sementara restoran dan bisnis lain dapat menjangkau lebih banyak pelanggan baru,” jelasnya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pengusaha kuliner melalui inisiatif utama, termasuk promosi digital, jaringan bisnis, dan subsidi diskon yang didukung oleh Qpon, platform voucher digital yang telah beroperasi di kota-kota besar di Indonesia. “Wahyoo terus berinovasi dan berkomitmen membantu UMKM kuliner Indonesia bersaing secara global. Melalui kolaborasi ini, kami menghadirkan solusi nyata agar pengusaha kuliner di Surabaya dan Jawa Timur dapat berkembang lebih cepat,” tuturnya.
Saat ini, Qpon telah memiliki 100.000 pengguna, dan Wahyoo menargetkan untuk membawa 10.000 hingga 30.000 outlet bergabung dalam ekosistem Qpon. Qpon tidak hanya terbatas pada industri food & beverage (F&B), tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis usaha retail fisik seperti fashion, salon, spa, dan hospitality.
Dengan teknologi yang terus berkembang, termasuk fitur push notification otomatis, pelaku usaha dapat langsung menjangkau pelanggan tanpa perlu mereka mengunduh aplikasi tambahan. Kolaborasi ini hadir di saat yang tepat, selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran, di mana permintaan akan layanan kuliner dan retail meningkat signifikan.
“Sebagai pebisnis, tentu kita ingin pertumbuhan yang berlipat ganda. Sudah ada bukti bahwa salah satu brand dari Jakarta yang menjadi klien Qpon berhasil meningkatkan sales hingga 35%,” tambah Ferry.
Apkrindo Jatim dan Wahyoo optimis bahwa teknologi digital dapat menjadi katalisator pertumbuhan bisnis kuliner dan retail di Indonesia. Dengan inisiatif ini, Wahyoo Group dan Apkrindo berharap dapat memberikan solusi konkret bagi industri kuliner Jawa Timur, agar para pelaku usaha dapat bertahan, berkembang, dan semakin kompetitif di pasar global. (q cox, tama dini)