SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya resmi memulai implementasi program Meta Youth Development for Climate Tech (YDCT), Kamis (21/8). Program yang digelar bekerja sama dengan Meta Platforms Inc. dan Sustainable Living Lab (SL2) ini bertujuan memperkuat kapasitas generasi muda di bidang kecerdasan artifisial (AI), keberlanjutan, serta mitigasi perubahan iklim.
Pembukaan program ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ITS Surabaya dan SL2 oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Prof. Ir. Agus Muhammad Hatta, S.T., M.Si., Ph.D. dan Country Manager SL2 Indonesia, Janio Nugraha.
“Perubahan iklim adalah tantangan nyata yang kita rasakan bersama. Untuk menjawabnya, ITS tidak bisa berjalan sendirian. Dibutuhkan pendekatan kolaboratif dari akademisi, industri, pemerintah, dan komunitas untuk menyiapkan talenta baru yang mampu hadir sebagai pembuat solusi,” ujar Agus dalam sambutannya.
Kepala Pusat Studi Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc., Ph.D., menambahkan bahwa program ini akan menghadirkan pembelajaran berbasis teori, studi kasus, hingga proyek yang relevan dengan isu kebencanaan di Jawa Timur. “Harapannya, hasil proyek ini tidak hanya menjadi latihan akademis, tetapi juga dapat diterapkan bersama mitra kami, baik pemerintah maupun industri,” jelasnya.
Sementara itu, Country Manager SL2 Indonesia, Janio Nugraha, menekankan urgensi persiapan talenta AI sejak dini. “Yang kita lakukan hari ini di ITS bersama Meta adalah langkah proaktif untuk menyiapkan talenta AI di Indonesia, khususnya dalam mitigasi kebencanaan akibat perubahan iklim,” ujarnya.
Turut hadir Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Timur yang diwakili oleh Dr. H. Mardi, S.Pd., M.Ds. Kehadiran IGI menegaskan pentingnya keterlibatan pendidik dalam memperkuat kapasitas generasi muda. Mardi berharap program ini juga bisa diperluas hingga ke jenjang pendidikan menengah agar kesiapan menghadapi tantangan iklim dapat dibangun sejak dini.
Program Meta YDCT tidak hanya berjalan di Jawa Timur, tetapi juga di Jawa Barat, Yogyakarta, serta secara paralel di Singapura dan India. Peserta di ITS akan mendapatkan pelatihan Generative AI, eksplorasi tantangan iklim lokal, hingga praktik membangun prototype solusi berbasis AI.
Empat dosen ITS yang telah mengikuti training of trainers akan menjadi fasilitator, yaitu Dr. Berlian Al Kindhi, S.T, M.T., Failaqul Haq, S.Kom., M.T., Joko Priambodo, S.T., M.T., serta Rivan Aji Wahyu Dyan Syafitri, S.PWK., M.Ars. Tahap awal pelatihan akan dilanjutkan dengan Virtual Exchange bersama mahasiswa dari Singapura dan India pada September 2025, sebelum memasuki pengembangan prototype di Oktober. Puncaknya, program akan ditutup dengan Final Showcase yang menghadirkan pemangku kepentingan publik maupun swasta.
Dengan keikutsertaan ITS, Surabaya kini resmi menjadi salah satu pusat implementasi program Meta YDCT di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan solusi inovatif berbasis AI yang dapat membantu adaptasi perubahan iklim dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur. (q cox, tama dini)