SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperluas jangkauan Program Beasiswa Pemuda Tangguh sebagai bentuk komitmen mendukung pendidikan tinggi bagi anak-anak di Kota Pahlawan. Hingga saat ini, sebanyak 5.908 mahasiswa telah menikmati manfaat program tersebut, mulai dari bantuan biaya hidup bulanan hingga pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, pada tahun 2026 pemkot berencana menambah jumlah penerima hingga 24.000 mahasiswa. “Alhamdulillah, insyaallah dengan anggaran 2026 nanti, setelah disahkan, maka (Beasiswa Pemuda Tangguh) akan kita tambah untuk 24.000 anak Surabaya,” kata Wali Kota Eri, Rabu (15/10/2025).
Ia menegaskan, Surabaya harus menjadi kota yang ramah bagi generasi muda agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. “Terus belajar, berkarya, dan berprestasi. Karena Surabaya selalu hadir untuk menjaga semangat generasi tangguhnya,” pesannya.
Pada periode semester ganjil September 2025, sebanyak 2.766 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima Beasiswa Pemuda Tangguh. Pemkot Surabaya melakukan verifikasi ketat untuk memastikan bantuan ini benar-benar tepat sasaran.
“Saya berharap yang sudah mampu, yang orang tuanya memiliki pendapatan tinggi, bisa tidak mengikuti beasiswa ini dulu. Mari kita bantu saudara kita,” ujarnya.
Menurutnya, verifikasi faktual dilakukan karena banyak pendaftar mencantumkan pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta. “Setelah diverifikasi, ternyata ada yang bukan wiraswasta, dan ada wiraswasta yang gajinya sangat tinggi. Maka dari itu, kami mengutamakan yang orang tuanya berpenghasilan rendah,” tegasnya.
Dalam proses seleksi, Pemkot Surabaya menemukan sejumlah kasus khusus yang harus mendapat perhatian. Seperti di antaranya mahasiswa tunarungu di Universitas Terbuka (UT) dan pendaftar yang baru kehilangan orang tuanya.
“Yang seperti ini, disabilitas, yang harus kita bantu. Pemerintah ini hadir. Sedangkan mahasiswa yang tinggal sendiri, kami minta untuk difasilitasi tinggal di RIAS (Rumah Ilmu Arek Suroboyo),” tuturnya.
Wali Kota Eri juga menegaskan, nominal bantuan disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah dan kebutuhan penerima. “Kami memberikan bantuan maksimal. Kalau UKT-nya Rp10 juta, tidak mungkin kita berikan Rp10 juta. Sehingga kami berharap agar keluarga yang mampu tidak mengikuti ini dulu,” katanya.
Namun, ia memastikan mahasiswa dari keluarga mampu tetap berpeluang mendapat subsidi parsial jika kuota tersisa. “Contohnya, jika UKT Rp10 juta, yang kita berikan hanya Rp2 juta. Tidak semua kita cover Rp10 juta,” tambahnya.
Program ini tidak hanya menyasar mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tetapi juga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. “PTS juga kita ambil, PTN juga kita ambil. Semoga semakin banyak yang bisa kuliah, sehingga bisa mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Di antara ribuan penerima beasiswa, terdapat kisah inspiratif Safira Hasna, mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Di balik senyum lembutnya, tersimpan perjuangan panjang menghadapi kehilangan kedua orang tua di usia muda.
Safira menjadi piatu saat duduk di kelas 4 SD, lalu kehilangan ayahnya saat kelas 3 SMP. Setelah lulus SMP, ia tinggal di panti asuhan dengan status yatim piatu. Namun, Safira memilih tidak menyerah. Dengan semangat belajar tinggi, ia berhasil meraih Beasiswa Pemuda Tangguh.
“Dengan beasiswa ini, Alhamdulillah terbantu pembayaran UKT semesteran, terbantu membeli alat-alat ataupun buku-buku yang diperlukan untuk kuliah,” ujar Safira.
Bagi Safira, beasiswa tersebut bukan hanya bantuan finansial, tetapi juga simbol kepercayaan pemkot untuk mendukung pendidikan tinggi anak Surabaya. “Semoga saya dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk selalu belajar, menggapai cita-cita, dan berkontribusi untuk Kota Surabaya,” tutur Safira.
Sejak diluncurkan pada 2021, Pemkot Surabaya telah mengucurkan Rp71 miliar untuk program Beasiswa Pemuda Tangguh. Dana tersebut menjadi investasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Pahlawan.
“Program ini menjadi simbol harapan bagi anak-anak muda Surabaya agar tetap bisa kuliah meski menghadapi keterbatasan ekonomi,” ujar Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Eringgo Perkasa.
Eringgo menjelaskan, program beasiswa kini diatur melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 45 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Beasiswa. “Regulasi ini bertujuan memastikan kualitas dan kontribusi lulusan penerima beasiswa,” katanya.
Sedangkan durasi beasiswa, ditetapkan maksimal delapan semester untuk jenjang S1 dan D4, serta enam semester untuk D3. “Beasiswa akan dicabut secara tegas jika penerima melanggar klausul, seperti menikah atau menerima beasiswa dari instansi lain,” ujarnya.
Selain membiayai kuliah, Eringgo menyebut, program Beasiswa Pemuda Tangguh juga mendukung kebutuhan mahasiswa secara menyeluruh.
“Beasiswa ini disalurkan kepada anak-anak pintar dari keluarga miskin atau pra-miskin dan berprestasi. IPK minimal harus 3,00. Jika tidak tercapai, kami akan libatkan kampus untuk evaluasi,” jelas Eringgo.
Saat ini, Beasiswa Pemuda Tangguh telah bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi, terdiri atas sembilan di Surabaya dan enam di luar kota. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui besmart.surabaya.go.id.
Menurut Eringgo, perluasan kerja sama dengan kampus di luar Surabaya merupakan arahan langsung Wali Kota Eri Cahyadi untuk membantu mahasiswa yang terdampak musibah, seperti kehilangan orang tua atau pemutusan hubungan kerja (PHK). “Kami ingin memastikan tidak ada anak Surabaya yang gagal kuliah karena alasan biaya,” ujarnya.
Sepanjang 2025, Disbudporapar Surabaya mencatat sebanyak 5.908 mahasiswa telah menerima beasiswa tersebut. “Ini merupakan kebanggaan. Hanya Surabaya yang bisa melakukan itu dan membiayai mereka hingga lulus,” ungkapnya.
Ke depan, Pemkot Surabaya menargetkan perluasan besar pada 2026 dengan kuota 24.000 mahasiswa, baik dari PTN maupun PTS. “Jadi, pada tahun 2026, Pemkot Surabaya akan menyediakan kuota beasiswa untuk 24.000 mahasiswa, baik untuk PTN maupun PTS,” pungkas Eringgo. (q cox, ADV)