SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dalam fungsinya sebagai Presiden United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC), bersama Bernadia Irawati Tjandradewi selaku Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, beserta kepala dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya menerima kunjungan kerja dari perwakilan kota-kota Korea Utara di ruang kerjanya, Jumat (3/5/2019).
Perwakilan yang hadir diantaranya Pejabat Korean Cities Federation (KCF) Ri Song, Wakil Ketua Komite Masyarakat Kota Pyongsong Provinsi Pyongan Utara Pak Chang Hun, dan Direktur Departement Luar Negeri Komisi Masyarakat Provinsi Pyongan Utara.
Kunjungan dilakukan sebagai kelanjutan dari pertemuan di Korea Utara yang dilakukan November 2018 lalu, yang bertujuan untuk menjalin kerjasama antar-kota terutama dalam bidang perencanaan perkotaan, penyediaan layanan dasar, dan lingkungan.
Rombongan tiba di Kota Surabaya pada Kamis (2/5/2019) dan kembali ke negaranya usai mengadakan kunjungan ke kantor Sekretariat UCLG ASPAC di hari Senin (6/5/2019).
Selama di Surabaya, mereka mengunjungi beberapa tempat, di antaranya perkampungan, rumah kompos, program urban farming di perkampungan Surabaya dan beberapa tempat lainnya, seperti Taman Surya depan Balai Kota Surabaya, selanjutnya mereka ke Command Center 112 dan Koridor di gedung Siola.
Pertemuan Wali Kota Tri Rismaharini dengan perwakilan kota-kota dari Korea Utara ini berlangsung lancar. Saat itu, Wali Kota Surabaya yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG ASPAC menjelaskan tentang pembangunan Kota Surabaya yang dihadapkan dengan keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Namun, Pemkot Surabaya mengoptimalkannya sehingga dapat membangun infrastruktur yang baik. “Kesulitan itu tidak boleh menjadi kendala untuk membangun kota ini,” ujar Wali Kota Risma.
Menurut Wali Kota Risma, pertumbuhan dan perkembangan di Kota Surabaya itu tidak lepas dari dukungan masyarakat dan semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya.
“Salah satu hasilnya, Kota Surabaya sudah lebih sejuk dibanding sebelumnya,” ujar Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu sembari menjelaskan rumah kompos yang ada di Kota Surabaya beserta prosesnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi, mengatakan tujuan utama kunjungan ini adalah mempelajari secara teknis berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan oleh Surabaya, khususnya dalam bidang pengelolaan air, manajemen pengolahan sampah serta penghijauan kota.
“Sebenarnya rombongan ini ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Surabaya, seperti sister city atau friendship city,” katanya.
Bernadia juga memastikan bahwa rombongan ini juga sangat terkesan dengan Kota Surabaya setelah mengunjungi beberapa tempat, diantaranya berkunjung ke Taman Bungkul, Balai Pemuda, Kampung Jambangan dan Mini Agro Wisata untuk mempelajari urban farming.
Menurutnya, berkali-kali rombongan ini mengatakan bahwa kampung yang ada di Surabaya sangat bersih dan warganya terlibat langsung untuk mengelola kampung dan warganya juga ramah.
“Kami dari UCLG ASPAC tentunya berharap mereka nanti setelah pulang, bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi warganya. Kami juga akan memfasilitasi hubungan sister city atau kerjasama antar kota,” pungkasnya. (q cox)