Peristiwa

Kurangi Sampah Plastik, PCU Ajarkan Pembuatan Edible Plastic dan Ecobricks

45
×

Kurangi Sampah Plastik, PCU Ajarkan Pembuatan Edible Plastic dan Ecobricks

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Upaya mengurangi sampah plastik terus digencarkan berbagai pihak, termasuk kalangan akademik. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Petra Christian University (PCU) melalui program Kampung Binaan Mahasiswa (KBM) IX mengajak warga Kelurahan Siwalankerto mempelajari pembuatan edible plastic, bahan kemasan ramah lingkungan yang dapat terurai dan bahkan aman dikonsumsi.

Kegiatan yang digelar di Kantor Kelurahan Siwalankerto dan dipandu oleh dua dosen Food Technology PCU, Dr. Renny Indrawati, S.TP., M.Nat.Sc., M.Si., serta Yosinta Christie Setiabudi, S.T.P., M.Sc.

Ketua panitia KBM IX, Marcell Nathaniel Julian, menjelaskan bahwa total 43 kelompok mahasiswa berpartisipasi dalam dua sesi workshop. Setiap tim didampingi satu warga untuk mempraktikkan proses pembuatan edible plastic dari bahan sederhana.

“Mahasiswa dan warga belajar langkah demi langkah membuat edible plastic dari tepung tapioka, gliserol, dan air, lalu dipanaskan hingga membentuk lembaran plastik yang aman dan dapat terurai,” terangnya.

Produk yang dihasilkan dapat langsung dimanfaatkan, misalnya sebagai kemasan teh, kopi, atau gula yang bisa diseduh bersama air panas. Selain keterampilan baru, warga diajak memahami bahwa inovasi kecil pun bisa memberi dampak besar bagi lingkungan.

Hari Kedua, KBM IX melanjutkan kegiatan dengan mempraktikkan pembuatan ecobricks. Sebanyak 33 tim mahasiswa mengisi botol plastik bekas menggunakan potongan sampah plastik hingga padat, kemudian menyusunnya menjadi pot tanaman.

Ecobricks tersebut digunakan untuk menanam bibit cabai, sebelum akhirnya diserahkan kepada warga Gang Pisang, wilayah padat penduduk di Siwalankerto yang memiliki ruang terbuka hijau terbatas.

Marcell menambahkan, penghijauan menjadi bagian penting dari agenda KBM IX karena kondisi permukiman padat membutuhkan ruang hijau yang lebih optimal untuk memperbaiki kualitas lingkungan.

Melalui rangkaian kegiatan ini, BEM PCU berharap warga dan mahasiswa dapat meneruskan praktik ramah lingkungan secara mandiri. “Kami ingin kegiatan ini memberi dampak nyata. Semoga warga dan mahasiswa semakin sadar pentingnya pengelolaan sampah dan pelestarian ruang terbuka hijau, serta bisa mempraktikkan edible plastic dan ecobricks dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Dengan kegiatan kolaboratif ini, mahasiswa dan warga Siwalankerto tidak hanya mempelajari inovasi pengolahan limbah, tetapi juga ikut membangun kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan di sekitar mereka. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *